Partai Hanura pun akhirnya berkoalisi bersama PDI Perjuangan, partai Nasdem, dan PKB untuk mengusung pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla untuk melawan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa yang diusung oleh partai Gerindra, Golkar, PPP, PKS, dan PAN. Kampanye pasangan Win-HT pun berakhir.Â
Hary Tanoesoedibjo kemudian hengkang dari Hanura dan mengubah organisasi kemasyarakatan Persatuan Indonesia (Perindo) yang ia bentuk pada tahun 2013 menjadi partai politik dengan nama yang sama pada tahun 2015.
Apa yang Harus Diperhatikan Giring dan PSI
Apa yang terjadi terhadap Partai Hanura dan pencalonan pasangan Win-HT sebagai presiden dan wakil presiden RI pada tahun 2014 dapat menjadi pelajaran bagi PSI dalam mengusung Giring Ganesha sebagai calon presiden di tahun 2024.Â
Memang, ketika mengajukan calon presiden maupun calon wakil presiden, Partai Hanura sebelumnya telah memiliki kursi di DPR-RI sedangkan PSI sama sekali belum pernah memiliki kursi di DPR-RI.
Selain itu, baik pemilu tahun 2014 dengan pemilu tahun 2024 bisa jadi memiliki ketentuan yang berbeda terkait syarat dukungan partai politik maupun gabungan partai politik yang memiliki kursi di DPR-RI.
Namun yang jelas, ketika mengusung calon presiden maupun wakil presiden dari masing-masing partai politik, baik Hanura maupun PSI sama-sama belum memiliki jumlah kursi DPR-RI yang memadai, baik untuk mengusung pasangan capres-cawapres sendiri maupun mengajak parpol yang lain untuk mengusung pasangan tersebut.
Jika PSI pada 2024 tidak memiliki jumlah kursi DPR-RI yang memadai, bisa jadi pengusungan Giring sebagai capres sejak tahun 2020 akan berakhir di tahun 2024 seperti yang dialami oleh pencalonan Wiranto dan Hanura di 2014.
Oleh karena itu, jika PSI memang tetap ingin mengusung Giring, setidaknya PSI harus menggencarkan sosialisasinya kepada masyarakat dari sekarang, tidak hanya kepada masyarakat yang ada di perkotaan tapi juga masyarakat yang ada di pedesaan.Â
Sebuah keajaiban rasanya jika PSI yang belum pernah memperoleh kursi di DPR-RI langsung memperoleh kursi DPR-RI yang cukup untuk mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden sendiri pada tahun 2024.
Keinginan Giring Ganesha untuk maju sebagai Capres pada 2024 dari PSI pada hakikatnya patut kita hargai. Selain karena hal tersebut merupakan hak asasi sebagai warga negara untuk memilih dan dipilih, PSI maupun Giring telah memberikan warna tersendiri dalam dunia politik di Indonesia.Â