Orang serakah tidak akan merasakan lezat dan manisnya kenikmatan. Dia bagai orang makan yang tidak pernah merasakan kenyang dan nikmat - Aa Gym
Belum lama ini, penulis kedatangan masyarakat yang menjadi korban dari suatu produk Investasi bodong di bidang solar industri. Sejumlah 6 orang yang menjadi korban dari Investasi bodong, mengeluhkan dana mereka yang tidak kunjung dikembalikan dan pelaku yang sulit dihubungi/tidak kooperatif.Â
Kerugian yang dialami ke-6 korban yang bertemu penulis ini nilai totalnya sekitar Rp 2 miliar dan itu ternyata masih sebagian kecil dari total dana yang berhasil dihimpun pelaku.Â
Setelah menerima pengaduan dari masyarakat korban investasi bodong ini, penulis menyempatkan diri berkunjung ke kantor PT M** di Jakarta Pusat. Kondisi kantor saat dikunjungi penulis di tanggal 2 Mei 2023 dalam keadaan kosong. Pelaku selaku Direktur Utama di perusahaan tersbut tdidak ada di tempat. Pimpinan Bagian Keuangan, Operasional semua juga tidak ke kantor.Â
Setelah menunggu sekitar 2 jam, akhirnya penulis berhasil bertemu dengan pimpinan yang ada di kantor tersebut. Ibu Em**** ternyata adalah pemimpin PT A** yang bekerja sama dengan PT M**. PT.A** bertindak mencari investor dan menawarkan produk investasi solar industri ini kepada masyarakat.Â
Dari Ibu Em**** penulis memperoleh informasi bahwa PT A** berhasil mengumpulkan investasi sebesar Rp 30 miliar kepada PT M**.
Menurut Ibu Em****, selain dari PT A**, pelaku juga berhasil menghimpun dana sendiri, sehingga total dana yang diperoleh pelaku dari PT A** dan upaya pelaku sendiri diperkirakan mencapai Rp 50 miliar.Â
Memang besarnya kerugian yang diderita korban dari investasi bodong solar ini jauh di bawah kasus Robot Trading Binomo Indra Kenz, atau Doni Salmanan, atau Wahyu Kenzo. Namun kita sepakat bahwa di sini bukan nilai kerugian akibat investasi bodong ini yang menjadi titik berat kita, melainkan dampak yang diderita korban-korban akibat dari Investasi bodong.
Sebagian besar korban investasi bodong bukan lah dari kalangan super berduit. Memang benar dari kasus yang sedang saya tangani saat ini, korban ada yang berasal dari kalangan pengusaha, namun jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan korban dari kalangan ibu rumah tangga.
Salah satu korban yang mendatangi penulis menyampaikan bahwa uang yang digunakan untuk investasi adalah tabungan hari tua ia dengan suaminya. Bahkan ada juga korban yang karena iming-iming hasil investasi, meminjam uang simpanan anak dan calon menantunya yang akan digunakan untuk membeli rumah. Saya yang mendengar kisah mereka ikut sesak.