Mohon tunggu...
jeraljefta
jeraljefta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jeral Jefta Ramadhani | Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya | Asal Kediri.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Untuk Makan Sekeluarga, Saya Harus Menjadi Budak Kapitalis.

20 Desember 2024   23:02 Diperbarui: 21 Desember 2024   17:06 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bangsa Indonesia sendiri sebenarnya tidak menganut paham kapitalisme,sosialisme,komunisme, maupun liberalisme. Ideologi bangsa kita adalah Pancasila nasionalisme. kapitalisme ini kalau menurut saya adalah sebuah sikap  yang dianut oleh seseorang bahkan meskipun seseorang itu tidak sadar bahwa dia adalah kapitalis. banyak yang bilang juga bangsa kita itu semi kapitalis namun juga banyak yang mengatakan bahwa bangsa kita sosialis.

sebenarnya bung Karno mengemukakan yaitu NASAKOM yaitu nasioanalisme, agama, komunisme. sebenarnya tujuan dari nasakom ini ada banyak namun dalam pembahasan ini saya ambil adalah untuk menggantikan sistem parlementer  yang gagal  pada tahun itu dan lahirlah nasakom pada tahun 1956 dengan tujuan untuk mensejahterakan rakyat, namun nasakom ini gagal karena adanya G30S PKI. 

Runtuhnya rezim Orde Baru telah diikuti dengan meluasnya liberalisasi ekonomi dan semakin terintegrasinya perekonomian nasional dalam jaringan perekonomian dunia. Reformasi politik yang didukung negara maju telah mengendalikan negeri ke arah praktik neo-liberalisme di berbagai sektor,dengan prasyarat keterbukaan bagi investasi asing yang tidak terbatas.Meningkatnya arus globalisasi di milenium baru yang semakin membuat dunia terkoneksi tanpa batas, peran kapital yang dikontrol para pemilik modal domestik dan asing, serta kolusi politisi dan pembuat kebijakan di parlemen dan pemerintahan, telah mendorong menguatnya ancaman modal asing disektor-sektor yang menjadi hajat hidup orang banyak, yang berhubungan

Sedangkan pada masa sekarang, dengan berkembanya suatu Bangsa tuntutan ekonomi suatu bangsa harus dipertaruhkan guna tetap eksis di kancah internasional. segala upaya yang dilakukan pemerintah untuk menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju upaya-upaya yang dilakukan bangsa indonesia bahkan tidak masuk akal. Bahkan negara kita menurut saya sudah condong kenegara kapitalis yang dimana jika  kita pahami negara kita itu dikendalikan oleh oligarki. pemerintah itu penakut unutk menjadi pemerintahan yang jujur. tujuan belanda dan penjajah lain menjajah Indonesia yaitu sebab Indonesia kaya akan rempah-rempah, bahkan sekarang bangsa Indonesia memiliki tambang freepot yang sahamnya dikuasai negara 51% tetapi rakyatnya tetap gitu-gitu saja, bahkan rakyat menengah dan bawah itu bekerja hanya untuk makan.

dengan sadisnya lagi UMR yang diberikan oleh pemerintah, dan pajak-pajak  yang diberikan itu tidak setara dengan upah yang diberikan. Perusahaan-perusahaan menjadikan pekerjanya menjadi budak yang korporat yang harus tunduk oleh orang kapitalis. sebenarnya hal ini sudah terjadi pada masa belanda datang dapat kita namakan dengan feodalisme.  hal ini tidak menjadikan bangsa kita menjadi bangsa maju, malah dapat dibilang stagnan. Jika hal ini terjadi secara terus-menerus tanpa adanya suatu perubahan yang signifikan dan suatu ketika bangsa kita dijajah negara lain saya percaya bahwa rakyatnya tidak akan ikut berperang membantu negaranya. sebab negara bagai menghisap darah rakyat.

Internasional Dikuasai Kapitalis

kapitalisme ini dalam kancah internasional sebenarnya sudah ada pada abad 16-19 dieropa yaitu pada masa perbankan komersial eropa dimana sekelompok individu maupun sekelompok individu dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu  yang dapat memiliki maupun melakukan perdagangan benda milik pribaditerutama barang modal, seperti tanah dan manusia guna proses perubahan dari barang modal ke barang jadi. Untuk mendapatkan modal-modal tersebut, para kapitalis harus mendapatkan bahan baku dan mesin terlebih dahulu, kemudian buruh yang berperan sebagai operator mesin guna mendapatkan nilai dari bahan baku yang diolah.

Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Di Eropa, hal ini dikenal dengan sebutan guild sebagai cikal bakal kapitalisme. Saat ini, kapitalisme tidak hanya dipandang sebagai suatu pandangan hidup yang menginginkan keuntungan belaka. Peleburan kapitalisme dengan sosialisme tanpa adanya pengubahan menjadikan kapitalisme lebih lunak daripada dua atau tiga abad yang lalu.Dengan prinsip tersebut, pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna memperoleh keuntungan bersama, tetapi intervensi pemerintah dilakukan secara besar-besaran untuk kepentingan-kepentingan pribadi.

Perkembangan kapitalisme industri tidak merata, sehingga telah membentuk pembagian kerja spasial. Negara-negara maju menjadi pusat kendali dan keuntungan industri, sementara negara-negara terbelakang menjadi gudang bahan mentah, tenaga kerja murah, dan kebijakan lingkungan yang longgar.Pertama sistem ekonomi kapitalisme telah mengajarkan pertumbuhan ekonomi hanya akan terwujud jika semua pelaku ekonomi terfokus pada akumulasi kapital. Dimana mereka menciptakan mesin “penyedot uang” (lembaga perbankan). Sisa-sisa uang di sektor rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan “disedot”.Dan yang memanfaatkan uang tersebut adalah pengusaha besar dan sehat  yaitu kaum kapitalis.

Jurus yang kedua kaum kapitalis merasa perlu membuat mesin “penyedot uang” yang lebih ampuh lagi, yaitu pasar modal. Dengan pasar ini, para pengusaha cukup mencetak kertas-kertas saham untuk dijual kepada masyarakat dengan iming-iming akan diberi deviden. Dengan persyaratan untuk menjadi emiten dan penilaian investor yang sangat ketat, lagi-lagi hanya perusahaan besar dan sehat saja yang akan dapat menjual sahamnya di pasar modal.
Kaum kapitalis lalu mengunakan jurus ketiga, yaitu “memakan perusahaan kecil”. Contohnya, jika di suatu wilayah banyak terdapat toko kelontong yang kecil, maka cukup dibangun sebuah mal yang besar. Dengan itu toko-toko itu akan tutup dengan sendirinya. Perusahaan besar bisa melakukan ekspansinya dengan didukung oleh perbankan dan pasar modal.

Agar perusahaan kapitalis dapat lebih besar lagi, mereka harus mampu memenangkan persaingan pasar. Persaingan pasar hanya dapat dimenangkan dengan menjual produk-produknya dengan harga termurah. Caranya dengan mengusai sumber-sumber bahan baku seperti pertambangan, bahan mineral, kehutanan, minyak bumi, gas, batubara dan air, melalui perbankan dan pasar modal.
Tidak itu saja , jurus berikutnya adalah “mencaplok” perusahaan milik Negara (BUMN) yang sangat strategis, seperti sector telekomunikasi, transportasi, pelabuhan, keuangan, pendidikan, kesehatan, pertambangan, kehutanan dan  energy. Caranya dengan mendorong munculnya Undang-Undang privatisasi BUMN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun