Selain itu marmer dapat tembus cahaya oleh teknologi dari Fagetti. Selama ini marmer diketahui sebagai batu alam padat yang tak dapat tembus cahaya. Tampilannya akan lebih cantik ketika tersorot cahaya lampu dari arah belakangnya.
"Hellenoz," ungkap Oca, menyebut nama brand salah satu anak usaha Fagetti yang dikhususkan untuk pasar ritel.Â
"Ooohhh...," sahutku mengenai nama yang sering kulihat dalam setiap ajang pameran akbar tahunan seperti Megabuild dan Indobuiltech.
Oca menjelaskan produk batu alam Fagetti di pasar ritel umumnya banyak digunakan memperindah rumah hunian kelas menengah atas. Sementara brand Fagetti dikhususkan untuk pasar korporasi.
"US$ 3.500 per meter persegi," jawab Oca saat kutanya mengenai harga item termahal dari batu alam Fagetti.
Tiba-tiba...
"Piano itu..." ujar Oca yang sempat mengejutkanku sesaat.
Dari tadi mengobrol dengan Oca, aku tak menyadari ada sebuah piano yang terselubung kain hitam.Â
Kemudian Oca menjelaskan bahwa piano itu juga merupakan menjadi salah satu bagian kegiatan anak usaha Fagetti. Ini untuk menjawab keinginan adanya sesuatu di dalam rumah hunian yang sudah cantik sempurna oleh Fagetti.Â
Ada empat merek piano yang dipasarkan oleh Fagetti yang berasal dari Italia dan Jerman. Keempat piano itu adalah yakni Fazioli, Bluthner, Estonia, dan Irmler. Dari semua piano tersebut, Fazioli asal Italia yang memiliki bandrol harga termahal. Harga satu unit Fazioli dapat mencapai hingga sekitar 7 milyar rupiah, dan hanya tersedia 10 unit saja di seluruh dunia.Â
Hmm... wajarlah untuk produk non-massal yang berestetika tinggi. Kualitas suara terbaik dari hasil proses produksi yang dilakukan secara handmade. Bahkan pemilihan materialnya juga sangat diperhatikan. Salah satunya adalah bagian engsel-engselnya yang terbuat dari emas agar tak mengubah suara senar. Bagi yang memiliki rasa penasaran akan piano-piano tersebut, dapat berkunjung dan melihatnya ke The Grand Signature Piano di Plaza Indonesia Thamrin Jakarta Pusat.