Bu Kus pun telah dimandatkan oleh Kementeriam Koperasi & UKM sebagai trainer bidang kewirausahaan khususnya bidang kuliner. Bu Kus yang selalu inovatif dan menjaga kualitas produk, akhirnya diganjar Penghargaan UKM Mandiri Kerajinan Terbaik 2017 dari YDBA.Â
Yang ketiga...
Sang suami masih bekerja di Toyota Astrindo pada tahun 1998, yang diteruskan bekerja di sebuah bengkel pada tahun 1999. Setahun kemudian sang suami tercetus ide membuka usaha bengkel sendiri. Nekat dengan modal dua juta rupiah, Titin bersama suami memanfaatkan lahan milik orangtua sang suami mendirikan Protech Motor.Â
Titin diberi peran untuk menangani keuangan, mengelola karyawan dan melayani pelanggan. Namun Titin tak meninggalkan pekerjaan rumah tangga sebagai kewajiban seorang istri, seperti memasak, antar anak sekolah, membersihkan rumah.Â
Di tahun 2006 bergabung dengan YDBA dan mendapatkan kesempatan berbagai pelatihan manajemen. Tak lama kemudian menjadi satu-satunya UKM bidang perbengkelan yang mendapatkan dana pinjaman dari Astra Mitra Ventura (AMV). Â Meski awalnya ada keraguan apakah bisa mengembalikan dana pinjaman yang sangat besar, akhirnya delapan tahun kemudian dapat melunasinya.
Bekerja bersama suami yang dilandasi rasa kepercayaan dan kejujuran, Protech Motor berkembang besar dengan luas lahan yang awalnya 823 m2 menjadi 1.300 m2. Langganan utama adalah 15 kantor dinas pemerintahan daerah di wilayah Bekasi.Â
Protech Motor yang memiliki 10 karyawan (2 staf kasir dan 8 tenaga mekanik), tahun lalu mengukir prestasi dari salah satu mekaniknya. Dalam kontes mekanik yang diadakan Isuzu Motor dan YDBA, dapat menyabet  juara satu kontes mekanik antat mekanik UKM Perbengkelan Mitra YDBA. Â
Moderator seminar Immas Andani di akhir acara, sempat mengucapkan kalimat inspiratif, "Tidak ada kata telat untuk berbisnis. Marilah kita menjadi sosok inspiratif dengan jiwa leadership, ketekunan, konsistensi. Semangat berbagi untuk berkontribusi bagi kemajuan UKM di Indonesia".
Seusai kegiatan seminar, dilanjutkan seremoni kick-off Program Pemuda Putus Sekolah. Â Ida R.M. Sigalingging (Sekretaris Pengurus YDBA) didampingi oleh Regina Okthory memakaikan topi kepada perwakilan peserta, sebagai tanda simbolis dimulainya program bagi siswa-siswi yang tak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.