Mohon tunggu...
JepretPotret
JepretPotret Mohon Tunggu... Freelancer - ........ ........

........

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Jadi Pramugari, Gak Mudah!

12 April 2018   23:06 Diperbarui: 12 April 2018   23:23 2105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salsha Diana Solin [Foto: Salsha Diana Solin]

Tapi kalau mulai melihat beberapa persyaratan berikut, pasti mulai banyak yang skeptis dan tak memiliki harapan. Emamgnya apaan sih?

Tinggi badan minimum 158 cm dan maksimum 172 cm, dengan berat badan ideal dan postur tubuh proporsional. Yang pendek dan mungil pasti meratapi, sementara yang kelewat tinggi mendekati tiang listrik pastinya hanya bisa ngelus dada. 

Salsha Diana Solin [Foto: Salsha Diana Solin]
Salsha Diana Solin [Foto: Salsha Diana Solin]
Salah satu calon pramugari itu bernama Salsha Diana Solin yang baru akan berusia 19 tahun di tahun ini. Telah ada keinginan menjadi seorang pramugari telah tertanam sejak duduk di bangku SD. Pertama kali merasakan naik pesawat terbang saat berumur 6 tahun, ketika dalam rute penerbangan dari Jakarta ke Medan. 

Cacha, panggilan akrabnya, melihat Garuda Indonesia merupakan "5 Star Airlines" versi SkyTrax yang telah menjadi maskapai terbaik di dunia. Selain telah meraih penghargaan "The Best Cabin Crew in The World", sosok para pramugari Garuda Indonesia mencerminkan wanita Indonesia yang berwibawa dan elegan. Gak percaya? Lihat sendiri saja fotonya Cacha. 

Gadis yang memiliki tinggi badan 161 cm ini, telah dapat berenang di usia 10 tahun. Meskipun begitu ada rasa ngeri juga karena harus berenang dalam situasi yang mendekati kondisi darurat. Tapi tentu saja kini telah timbul rasa keberanian untuk tugas mulia menyelamatkan penumpang. 

Cacha yang baru lulus dari sebuah sekolah kejuruan pada tahun lalu, telah menjalani pendidikan Flight Attendant (FA) Training selama dua bulan. Ada banyak materi pelatihan dimana banyak menyangkut security, safety & service. Dengan terpenuhinya kualifikasi yang ditentukan, maka dipastikan akan diterima menjadi pramugari Garuda Indonesia. Durasi pendidikan diperkirakan selama tiga hingga empat bulan. 

Pengalaman Cacha saat mengikuti pelatihan, salah satu instruktur harus melakukan persalinan saat situasi turbulensi. Untunglah dapat selamat dan aman melahirkan bayinya. 

Pramugari Garuda Indonesia tak hanya dituntut memiliki kompetensi dalam hal teknis keselamatan penerbangan, namun juga mampu memahami aneka rasa makanan domestik maupun internasional. Wah, ini merupakan layanan Garuda Indonesia yang sejak lama telah menjadi kepercayaan utama para pelanggan pengguna jasa maskapai penerbangan kebanggaan milik bangsa. 

Selain icip-icip aneka kudapan, termasuk ada pembelajaran pencampuran (mixing) minuman yang beralkohol maupun non-alkohol. Untuk membuka botol minuman beralkohol, ternyata ada teknik khusus agar tak mengganggu keselamatan penerbangan. 

Ternyata katering Garuda Indonesia dapat menerima pesanan khusus seperti misalnya untuk anak-anak sesuai usia, untuk vegetarian serta untuk penderita diabetes. Jadi para pelanggan maskapai Garuda Indonesia dapat meng-order makanan saat melakukan reservasi tiket penerbangan. 

Dirjen Perhubungan Udara Dr.Agus Santoso [Foto:JEPRETPOTRET]
Dirjen Perhubungan Udara Dr.Agus Santoso [Foto:JEPRETPOTRET]
Wah betapa beruntungnya 25 Sobat Aviasi Kompasiana bersama timDirektorat Jenderal Perhubungan Udara (DJPU) Kementerian Perhubungan, yang dipimpin langsung sendiri oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara Dr. Agus Santoso menyambangi Garuda Indonesia Training Center (GITC). Tak hanya melihat simulasi pendaratan darurat pesawat di darat maupun di air, namun juga menjajal fasilitas beberapa Flight Simulator yang dimiliki oleh maskapai Garuda Indonesia.Sebuah perjalanan melelahkan namun menyenangkan yang dilakukan pada 5 April 2018 lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun