Mohon tunggu...
JepretPotret
JepretPotret Mohon Tunggu... Freelancer - ........ ........

........

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tak Sedang Memotret, tapi Menuliskan Puisi Kehidupan

24 Desember 2017   21:10 Diperbarui: 30 Desember 2017   21:10 1660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru Bahasa Indonesia yang bernama Bapak Suroto, merupakan guru favorit bagi Anna sewaktu di SMA Regina Pacis Jakarta Barat. Wah jadi penasaran, apakah Anna memiliki bakat untuk menuliskan puisi? Inilah sebuah puisi pendek Anna Talia untuk Papi Henry C Widjaja.

Moments



Sunrises and sunflowers

Sunsets and unspeakable prayers

Dad we see through life, we shared some thoughts

From dreams and hopes to fears and doubts

Dari berbagai macam Puisi karya Henry C Widjaja, tentu saja ada yang sangat berkesan bagi Anna Talia. "Tentu yang ada hubungannya dengan aku dong, hahaha," kata  Anna tertawa. Kemudian Anna juga mengatakan bahwa puisi berlatar belakang sebuah film berjudul La La Land, sangat berkesan dihati.



"Masih merinding menyebut nama itu. Ada sedih. Ada bangga. Ada cinta. Nama itu INDONESIA". Sebuah ungkapan Henry C Widjaja yang diunggah ke akun Instagram-nya setahun yang lalu. Kemudian ketika perayaan ulang tahun ke-37 YDBA, ungkapan kegelisahan Henry C Widjaja nan puitis tentang Indonesia tergambar dalam sebuah judul "Internet of Things". 

Henry C Widjaja memberikan beberapa contoh bahwa perbedaan sesungguhnya saling terkait. Ketika telah nyata menjadi terhubung, maka ada sebuah kemudahan yang didapat. Baut dengan baut tak dapat saling mengisi, namun baut dengan mur yang dapat saling melengkapi.

Natrium dan klorida merupakan dua racun yang berbeda, namun dapat menjadi garam dapur multi manfaat ketika bersatu. Penyakit dapat timbul dari adanya kemandekan udara. Bersyukurlah udara dapat terus mengalir berkat adanya perbedaan suhu. Kemudian adanya perkawinan antar dua ras yang berbeda, menghasilkan anak indo yang diberi "insentif" oleh Semesta dengan fisik yang lebih cantik dan ganteng. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun