Mohon tunggu...
JepretPotret
JepretPotret Mohon Tunggu... Freelancer - ........ ........

........

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Permainan Tradisional Anak Negeri Berseri Kembali, Lestari Budayaku Sehat Bangsaku

30 Agustus 2017   23:23 Diperbarui: 31 Agustus 2017   23:09 4014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Riza Deliansyah (kiri) sedang menyerahkan apresiasi Juara Umum [Foto: JepretPotret]


Dalam lomba festival ini, satu ronde akan mempertandingkan kelincahan 4 tim KBA sekaligus. Satu tim yang beranggotakan lima anak, akan berusaha berjalan cepat namun seirama dengan kaki yang terikat di atas kayu. Akhirnya tim KBA Kebon Jeruk Jakarta Barat yang berhak menjadi Kampiun di partai final.

Jujur saja sempat terpikir seperti apa bentuk dan aturan dari permainan Jalan / Lari Balok, karena belum pernah menyaksikannya hingga pelaksanaan Festival KBA. Ada empat balok kecil yang menyerupai batubata, dimana setiap melangkah harus memindahkan balok di belakang ke depan sebagai tempat pijakan, dan seterusnya hingga garis akhir. Dibutuhkan konsentrasi, kecepatan dan keseimbangan tubuh ketika memulainya. Akhirnya anggota tim KBA Warakas Jakarta Utara yang tercepat di partai final dan meraih gelar Kampiun.


Permainan Egrang juga termasuk yang familiar di telinga warga negara Indonesia manapun, karena hampir dipastikan akan selalu menjadi lomba 17-an. Egrang sendiri berasal dari bahasa Lampung yang berarti terompah pancung terbuat dari bambu bulat panjang. Meski begitu belum dapat diketahui asal muasal sebenarnya, karena permainan ini juga dikenal dengan nama yang berbeda di beberapa daerah.

Tengkak-tengkak yang berasal dari kata Tengkak (pincang), dikenal di sebagian besar wilayah Sumatra Barat. Ingkau yang berarti sepatu bambu, dikenal di wilayah Bengkulu. Sementara di Jawa Tengah dikenal dengan Jangkungan, yang berasal dari nama burung berkaki panjang.


Dibutuhkan ketrampilan & keseimbangan tubuh ketika menaikinya serta mengayunkan langkahnya. Akhirnya anggota tim KBA Lengkong Kulon Tangerang, yang menjadi Kampiun walaupun sempat terpeleset di garis finish namun tak mengalami cedera yang fatal.

Juara Umum Festival Permainan Tradisional disabet oleh KBA Lengkong Kulon Tangerang dan KBA Cengkareng Timur Jakarta Barat, yang apresiasinya diserahkan langsung oleh Riza Deliansyah (Head of Environment Social Responsibility PT Astra International Tbk) kepada koordinator KBA masing-masing.

Riza Deliansyah (kiri) sedang menyerahkan apresiasi Juara Umum [Foto: JepretPotret]
Riza Deliansyah (kiri) sedang menyerahkan apresiasi Juara Umum [Foto: JepretPotret]
Mengutip kembali kata sambutan Diah Suran Febrianti (Team Leader - Divisi Environment Social Responsibility PT Astra International Tbk) ,"Dalam permainan tradisional terkandung makna rasa persatuan dan kebersamaan, dengan melibatkan aspek fisik dan emosi. Manfaat dari permainan tradisional akan sangat baik bagi kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi, daya kreatifitas, serta kemampuan bersosialisasi seorang anak".

Bertemakan "Permainan Untuk Anak Negeri", PT Astra International Tbk sangat berkomitmen untuk membudayakan permainan anak tradisional agar dapat dikenal generasi milenial, terutama masyarakat Kampung Berseri Astra. Harapannya melalui Festival Permainan Tradisional Berseri, akan dapat menginisiasi usaha pelestarian permainan tradisonal yang mulai tak tersentuh dan terlupakan oleh generasi milenial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun