Mohon tunggu...
JepretPotret
JepretPotret Mohon Tunggu... Freelancer - ........ ........

........

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Celebrating The Moment, Merayakan Sang Momen

1 Juli 2017   22:02 Diperbarui: 2 Juli 2017   08:44 967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bekal dari bunda Pertiwi
Tak sungguh kami kenali
Lebih baik kami gadai
Untuk impor minyak lagi

Kami adalah anak tani
Yang rindu jati diri
Tapi tak punya nyali
Mengedepankan Pertiwi

>>>>>>>>
Dan momen pun kembali berdenyut..
Menonton tarian modern Surakarta, mengamati lalu lalang manusia di Stasiun Bogor, melihat muara Sungai Cikaso, melihat keindahan yang sederhana di Danau Tempe, memotret kehidupan warga Desa Baduy Dalam hingga memperhatikan anak kecil di sebuah bis kota yang ngetem di Terminal Kampung Melayu. 

Berjalan kaki menuju Cibeo yang merupakan salah satu desa Baduy Dalam, Henry bersama rombongan beristirahat di ladang (huma) milik warga Cibeo. Hal pamali / terlarang jika memotret didalam kawasan Baduy Dalam. Karena keluarga Baduy Dalam sedang berada di luar desanya, maka Henry meminta izin untuk memfoto mereka. Awalnya Pak Darni menolak dengan sopan dengan alasan nanti kalau dikasih minta terus. Terbuktilah bagaikan paparazzi, semua pembawa kamera berebutan memotret tak ada habis-habisnya.

Cekrek.. Cekrek... Cekrek....

Keluarga Baduy Dalam
Keluarga Baduy Dalam
"Keluarga Baduy Dalam" (The Family of Inner Baduy)

Dekil tubuhnya
Reyot rumahnya
Tak banyak orang suka

Bening matanya
Renyah tawanya
Tak banyak orang punya

Di terminal Kampung Melayu, terlihat nun jauh disana anak kecil dalam sebuah bis. Ingatlah Henry akan sebuah buku Le Petit Prince (Pangeran Kecil), yang mana bercerita sang Pangeran sedang berada di stasiun, memperhatikan lalu lalang orang masuk gerbong. "Apa yang mereka cari dan kejar?," tanya Pangeran pada petugas. "Masisnisnya tidak tahu. Mereka tertidur dan menguap di dalam kereta. Sedang anak-anak menempelkan hidungdi jendela," jawab petugas. Kata sang Pangeran: "hanya anak-anak yang tahu apa yang mereka cari". 

Cekrek.. Cekrek... Cekrek....

Pangeran Kecil
Pangeran Kecil
"Pangeran Kecil" (The Little Prince)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun