Satyo Poerwanto melihat bahwa perencanaan pembangunan infrastruktur transportasi sejak zaman kolonial hingga saat ini tidak memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, sehingga tak heran muncul berbagai macam permasalahan (lahan, pembiayaan, teknologi, kontraktor) yang berujung mangkrak. Ini akibat konsep liberalisasi pengembangan transportasi di Indonesia yang berorientasi bisnis, sementara transportasi publik itu merupakan layanan umum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!