Senin Kliwon dengan jumlah neptu 12, memiliki karakter yang punya cita-cita tinggi, optimis, gemar belajar, dan berwawasan luas. Senin Kliwon cenderung lebih kuat karena telah melewati lebih banyak hal dibanding orang-orang seusianya.
Adapula Sajen Sadulur Papat Lima Pancer, sajen sadulur ini adalah salah satu sesaji atau sesajen yang memiliki berupa aneka macam jenis nasi atau sega untuk menghormati empat saudara kembar yang berada di empat penjuru mata angin atau biasa disebut dengan sedulur papat lima pancer, dengan urutan sebagai berikut :
- Sega Putih ialah ubo rampe yang berupa nasi putih. Nasi putih ini disajikan dalam tumpeng dan tanpa lauk pauk. Ubo rampe sega putih ini untuk menghormati sadulur yang berada di arah timur atau orang jawa menamainya Tirtanata. Sega putih ini menggambarkan kakang kawah.
- Sega Cemeng atau nasi hitam ialah nasi hitam yang dibuat dari nasi putih yang dicampurkan dengan jelaga samapai berwarna hitam. Ubo rampe nasi hitam ini untuk menghormati sedulur yang berada di arah utara atau warudijaya. Sega cemeng menggambarkan tali pusar.
- Sega Kakak laki-laki atau nasi merah adalah ubo rampe yang berupa nasi merah. Diasumsikan dengan mewakili arah selatan atau Purbangkara, menggambarkan simbol darah.
- Sega Kuning atau nasi kuning adalah ubo rampe yang diasumsikan mewakili arah barat atau Sinotobrata. menggambarkan simbol adik ari-ari.
Dari Sadulur Papat Lima Pancer ini kita dapat ketahui bahwa Indonesia memiliki ciri khas nya yaitu kearifan local yang masih berjalan hingga saat ini. Apa itu kearifan local Indonesia ?
Kearifan lokal adalah cara hidup suatu masyarakat di suatu daerah tertentu yang berkaitan dengan lingkungan alam tempat mereka tinggal. Pandangan hidup ini biasanya sudah mendarah daging dalam kepercayaan masyarakat daerah ini selama puluhan tahun bahkan berabad-abad.
Untuk melestarikan pengetahuan lokal, generasi sebelumnya dan orang tua yang lebih tua mewariskannya kepada anak-anak mereka dan orang lain. Mengingat kearifan lokal merupakan gagasan kuno dan telah ada selama beberapa dekade, kearifan lokal yang ada di suatu daerah begitu endemik sehingga sulit untuk memisahkannya dari masyarakat yang tinggal di sana.
Banyak orang tua yang masih berusaha untuk mewariskan kearifan dan cara hidup nenek moyang mereka, namun pada kenyataannya kearifan lokal dan cara hidup tradisional yang diturunkan dari nenek moyang mereka adalah ide-ide kuno dan sudah tidak lagi dipedulikan pada kalangan  remaja modern sebab sudah tidak relevan dengan zaman modern. Apalagi kearifan lokal berasal dari nenek moyang kita, yang memiliki pemahaman yang jelas tentang segala sesuatu terutama yang berkaitan dengan daerah. Juga ada kearifan dan kebaikan dalam kearifan lokal, yang dapat membingungkan generasi muda ini. Di sisi lain, pandangan yang terlalu modern bisa lebih merusak dan terutama menggerogoti kearifan lokal yang ada.
Berikut ini Ciri-ciri kearifan lokal :
1. Bertahan dari gempuran budaya asing
Dengan kepercayaan yang kuat akan budaya yang dimiliki masih banyak budaya di Indonesia yang masih dipertahankan dan dilestrikan oleh kalangan muda. Meskipun banyak yang bilang budaya nenek moyang itu ketinggalan zaman namun masih banyak juga yang tetap melestarikannya.
2. Memiliki Kemampuan untuk Mengakomodasi Budaya Luar.