Anak berprestasi sering menjadi sasaran empuk untuk dijadikan anak kebanggan sekolah. Rata rata anak berprestasi lebih menjadi pusat perhatian guru guru dengan pengajaran yang lebih ekstra, sedangkan anak yang biasa biasa saja lebih sering di acuhkan, sehingga terjadi penurunan kualitas pendidikan di sekolah, selain itu siswa siswi di sekolah favorit jarang mendapatkan jam kosong sedangkan siswa siswi yang berada di sekolah yang tidak favorit sering mendapatkan jam kosong.
Keenam, Anak Berprestasi Terpengaruh Dengan Sistem Belajar di Sekolah  Yang Masih Kurang
Siswa siswi sekarang ini  sangatlah mudah terpengaruh dengan lingkungan sekitarnya, jika siswa ditempatkan di sekolah yang masih kurang, baik itu cara pengejaran, fasilitas dan lain hal. Dalam pembelajaran dapat membawa dampak cukup buruk kepada anak yang berprestasi, apalagi perbedaan perlakuan pengajar kepada siswa yang biasa saja dengan siswa yang berprestasi, jika siswa ditempatkan di sekolah yang sering mendapatkan jam kosong, pengajaran yang tidak maksimal, fasilitas yang masih kurang. Hal ini dapat menurunkan kualitas pembelajaran pada siswa, sehingga siswa berprestasi malah mengalami penurunan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI