Mohon tunggu...
Jenni Patricia
Jenni Patricia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisis Kurikulum 2013 dan perbandingan kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka

12 September 2023   16:15 Diperbarui: 2 Oktober 2023   19:19 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum nasional, yang telah dikembangkan bertahun-tahun dan telah memenuhi dua dimensi kurikulum yaitu rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi  dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.

PENEKANAN KARAKTER

Nilai religius, jujur, toleransi, displin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat /  komunikatif cinta damai.

ADAPUN KARAKTERISTIK DARI KURIKULUM 2013

1. Pengembangan kompetensi berimbang

Mengenbangkan keseimbangan antara sikap spritual dan sosial, pengetahuan, dan keterampilan,serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.

2. Kontekstualisasi  sekolah

Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang di pelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar.

3. Fleksibilitas waktu

Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

4. Kompetensi yang Rinci

Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran.

5. Kompetensi Inti sebagai Unsur Pengorganisasi

Mengembangkan

 kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar. Semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti.

6. Akumulatif

Mengembangkan kompetensi dasar berdasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organiasi horizontal dan vertikal). 

BENTUK PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013

Dalam Kurikulum 2013 (K-13), terdapat berbagai bentuk pembelajaran yang dirancang untuk menciptakan pengalaman belajar yang beragam dan menyeluruh. Beberapa bentuk pembelajaran dalam K-13 termasuk:

  • Model pembelajaran berbasis masalah
  • Model pembelajaran berbasis proyek
  • Model pembelajaran kontekstual
  • Model pembelajaran kooperatif

JENIS MATA PELAJARAN

 Pembelajaran di tingkat Sekolah Dasar pada Kurikulum 2013 disajikan menggunakan pendekatan tematik-integratif. Mata pelajaran, yang kemudian disebut muatan pelajaran, di dalamnya terdiri dari :

1. Tematik

2. Matematika

3. Pendidikan agama & budi pekerti

4. Seni Budaya dan Prakarya (Termasuk muatan lokal)

5. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Termasuk muatan lokal)

6.Bahasa Daerah (Sesuai dengan kebijakan sekolah masing-masing)

Kelas Rendah : ( 1 - 3 )

Kelas Tinggi : ( 4 - 6  )

WAKTU BELAJAR DALAM KURIKULUM 2013

Waktu belajar dalam Kurikulum 2013 (K-13) dapat bervariasi tergantung pada jenjang pendidikan. Berikut adalah estimasi umum untuk waktu belajar dalam K-13:

  • Kelas 1 ( 30 jam pelajaran )
  • Kelas 2 ( 32 jam pelajaran )
  • Kelas 3 & 4 ( 34 jam pelajaran )
  • Kelas 5 & 6 ( 36 jam pelajaran )

CARA BELAJAR DAN PENDEKATAN KURIKULUM 2013

Berdasarkan analisis dalam kurikulum 2013 juga ada cara belajar serta pendekatan dalam kurikulum 2013

Cara peserta didik belajar sebagaimana yang dirancang Kurikulum 2013 sangat terkait dengan Kompetensi Inti. Kompetensi Inti yang memandu konten yang dipelajari dan cara belajar terdiri atas Kompetensi Inti Sikap Religious (KI I) dan Kompeteni Inti Sikap Sosial (KI II), Kompetensi Inti Pengetahuan (KI III), dan Kompetensi Inti Penerapan/Penggunaan Pengetahuan (KI IV).

Masing-masing Kompetensi Inti dikembangkan melalui Kompetensi Dasar. Oleh karena itu ada Kompetensi Dasar 1 untuk KI I, Kompetensi Dasar 2 untuk Kompetensi Inti II, Kompetensi Dasar 3 untuk Kompetensi Inti III, dan Kompetensi Dasar 4 untuk Kompetensi Inti IV. Kompetensi Dasar 3 dan Kompetensi dasar 4 merupakan pasangan dan oleh karenanya keduanya memiliki digit kedua yang sama. Contohnya Kompetensi dasar 3.4 berpasangan dengan Kompetensi Dasar 4.4, demikian seterusnya.

Berdasarkan Kompetensi Inti tersebut, maka peserta didik belajar dengan 3 cara. Kompetensi Inti Sikap menghendaki cara belajar tidak langsung atau disebut dengan istilah indirect teaching. Artinya, peserta didik belajar dari perilaku guru dan tenaga kependidikan yang ada di sekolah bukan dari apa yang disampaikan guru di kelas.

Hal tersebut sesuai dengan teori pembelajaran nilai, bahwa nilai bukan diajarkan, tetapi dikembangkan secara internal pada diri peserta didik melalui keteladanan yang dilihatnya setiap hari. Disiplin hanya bisa dimiliki peserta didik jika mereka melihat guru, kepala sekolah, dan staf administrasi berdisiplin, baik dalam waktu mau pun dalam aturan. Cara belajar yang pertama ini berlaku untuk mengembangkan sikap religious dan sosial.

Cara belajar kedua adalah aktif mengembangkan diri untuk menguasai kompetensi yang tercantum pada sebuah Kompetensi Dasar 3, baik aspek berpikir mau pun aspek pengetahuan Kompetensi Dasar (KD). Ini adalah proses belajar biasa atau yang umum terjadi di mana guru membantu peserta didik belajar, membantu mereka menguasai aspek kompetensi berpikir dan pengetahuan.

Guru dapat menggunakan berbagai metode mengajar yang dapat memicu peserta didik belajar. Pada umumnya proses belajar kedua ini terjadi di kelas walau pun terkadang ada juga yang terjadi di luar kelas atau bahkan di luar sekolah. Kompetensi Dasar 3 ini merupakan bagian penting untuk mengembangkan cara belajar pertama mengenai sikap dan cara belajar ketiga yang berkenaan dengan pengembangan Kompetensi Dasar 3.

Cara belajar ketiga adalah cara belajar untuk menguasai KD 4 dari KI IV. Cara belajar KD 3 adalah penggunaan kemampuan berpikir dan pengetahuan yang telah dipelajari pada KD 3. Pada cara belajar ini peserta didik menggunakan apa yang sudah dikuasainya untuk mempelajari lingkungan di sekitarnya. Kalau pada KD 3 mereka telah belajar mengenai bencana alam, maka mereka menggunakan pengetahuan dan kemampuan mengidentifikasi tersebut untuk mempelajari bencana alam lingkungan sekitarnya. Jika pada KD 3 mereka telah mempelajari mengenai harga dan hukum penawaran-permintan, maka untuk KD 4 mereka menggunakan pengetahuan dan ketrampilan berpikir tentang harga dan hukum penawaran dan permintaan yang terjadi di dalam kegiatan perekonomian di sekitarnya. Ketika pada KD 3 mereka belajar mengenai dalil Pythagoras maka pada KD 4, mereka belajar menggunakan dalil tersebut untuk mempelajari benda alam atau pun benda lainnya di sekitarnya.

PENDEKATAN KURIKULUM 2013

 Pendekatan Pembelajaran yang Dapat Diterapkan Pada Kegiatan belajar mengajar
Pengertian Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran Menurut Para Ahli
Jenis-jenis Pendekatan Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran berorientasi kepada guru (teacher centered approaches)
2. Pendekatan pembelajaran berorientasi kepada siswa (student centered approaches)
Macam-macam Pendekatan Pembelajaran
1. Pendekatan kontekstual
2. Pendekatan konstruktivisme
6. Pendekatan sains, teknologi, dan masyarakat (STM)
7. Pendekatan open-ended
8. Pendekatan realistik

1. Pendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstual merupakan pendekatan pembelajaran di mana guru berinisiatif sendiri untuk mengembangkan pembelajaran dengan cara menghubungkannya dengan lingkungan sehari-hari siswa. Guru juga dapat mendorong siswa untuk menghubungkan dan mempraktekkan pengetahuan yang dimiliki dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, untuk menggunakan pendekatan kontekstual ini, guru perlu mengajarkan kegunaan, hakikat belajar, dan cara untuk mencapai sebuah tujuan. Hal ini bertujuan agar siswa memahami apa yang dipelajarinya serta manfaatnya untuk kehidupan sehari-hari.

2. Pendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme adalah pendekatan yang fokus pada keikutsertaan dan pengalaman langsung dalam aktivitas belajar. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan ini akan membuat siswa lebih aktif karena siswa pendekatan konstruktivisme lebih menekankan pada proses pencapaian pengetahuan tersebut bukan hasilnya.

3. Pendekatan deduktif
Pendekatan deduktif adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada aktivitas


4. Pendekatan sains, teknologi, dan masyarakat (STM)
Pendekatan ini merupakan kombinasi dari keterampilan proses, pendekatan konsep, inquiry, pendekatan lingkungan, dan discovery. Adapun tujuan dari pendekatan ini adalah agar siswa memiliki pengetahuan yang jelas sehingga dapat membuat keputusan yang tepat ketika terjadi masalah di masyarakat di lingkunganya.

5. Pendekatan open-ended
Pendekatan open-ended adalah pendekatan belajar yang menyajikan suatu masalah yang dirancang agar memiliki beberapa jawaban yang benar. Tujuan utama dari pendekatan ini bukan untuk memperoleh jawaban, melainkan cara agar sampai pada jawaban.

6. Pendekatan realistik
Pendekatan pembelajaran berikutnya adalah pendekatan realistik. Pendekatan ini berfokus pada permasalahan yang nyata atau realistik untuk siswa.

Untuk menerapkan pendekatan ini, harus menggunakan konsep atau situasi, model "model of" dan "model for", dan hasil pemikiran siswa sendiri. Pada saat diterapkan, guru akan berperan sebagai pembimbing, sedangkan siswa akan melakukan pembelajaran secara mandiri dan aktif agar dapat berdiskusi dan mengelompokkan jawaban yang benar, serta memahami berbagai sudut pandang dari siswa lainnya.

KURIKULUM MERDEKA

KARAKTERISTIK KURIKULUM MERDEKA

1. Pengembangan soft skills dan karakter

Pengembangan soft skills dan karakter melalui projek penguatan profil pelajar pancasila.

2. Fokus pada materi esensial

Fokus pada materi esensial, relevan, dan mendalam sehingga ada waktu cukup untuk membangun kreativitas dan inovasi peserta didik dalam mencapai kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.

3. Pembelajaran yang fleksibel

Keleluasaan bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan masing masing peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

3 pilihan implementasi kurikulum merdeka secara mandiri

  • Mandiri belajar
  • Mandiri berubah
  • Mandiri berbagi

BENTUK PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA

1. Problem - Based Learning ( PBL )

PBL adalah model pembelajaran yang dapat merangsang peserta didik untuk belajar melalui berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari - hari

2. Discovery Learning ( DL )

DL adalah model pembelajaran yang memungkinkan siswa belajar melalui eksplorasi dan pengamatan terhadap lingkungan sekitar.

3. Inquiry Learning ( IL )

IL adalah model pembelajaran yang memungkinkan siswa belajar melalui proses penyelidikkan ilmiah terhadap suatu fenomena alam atau sosial.

4. Problem Project Based Learning ( PJBL )

Pembelajaran proyek berbasis masalah adalah metode pembelajaran yang memfokuskan pada pemecahan masalah kompleks melalui proyek kolaboratif.

Mata Pelajaran  Kurikulum Merdeka

1. Struktur Kurikulum SD kelas 1

Struktur kurikulum merdeka kelas 1 SD termasuk fase A. Beban belajar di kelas 1 SD diasumsikan 1 Tahun berjumlah di 36 minggu dan alokasi waktu 1 jam pelajaran (JP) berjumlah 35 menit. Muatan atau mata pelajaran (Mapel) di kelas 1 SD terdiri dari: Mapel Wajib, terdiri dari: Pendidikan Agama dan Budi Pekerti; Pendidikan Pancasila; Bahasa Indonesia; Matematika; Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK); Seni dan Budaya. Sedangkan pada Mapel Pilihan hanya Bahasa Inggris; Muatan Lokal (Mulok); dan Mapel lain yang disiapkan oleh satuan pendidikan.

2. Struktur Kurikulum SD kelas 2

Struktur kurikulum merdeka kelas 2 SD memiliki persamaan dengan kelas 1. Perbedaannya pada penambahan alokasi waktu di 2 Mata Pelajaran, yaitu: Bahasa Indonesia menjadi 252 (7) JP, asalnya 216 (6) JP di kelas 1; Matematika menjadi 180 (5) JP, asalnya 144 (4) JP di kelas 1.; Total alokasi waktu Pembelajaran Intrakurikuler bertambah menjadi 900 (25) JP, asalnya 828 (23) JP di Kelas 1.

3. Struktur Kurikulum SD kelas 3, 4, dan 5
Struktur kurikulum kelas 3, 4, dan 5 memiliki alokasi waktu yang sama di setiap mata pelajaran. Walaupun kelas 5 (fase C) berbeda fase dengan kelas 3 dan 4 (Fase B). Secara umum, struktur kurikulum kelas 3, 4, dan 5 memiliki kesamaan dengan kelas 1 dan 2. Adapun perbedaannya pada beberapa hal yaitu: Bahasa Indonesia memiliki alokasi sama dengan kelas 1 SD berjumlah 216 (6) JP; Matematika memiliki alokasi sama dengan kelas 2 berjumlah menjadi 180 (5) JP; Alokasi waktu projek penguatan profil pelajar Pancasila di mapel bahasa Indonesia berkurang menjadi 36 JP, asalnya 72 JP di kelas 1 dan 2. Lainnya Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) merupakan mapel wajib tambahan yang tidak ada di kelas 1 dan 2. Alokasi waktunya berjumlah 180 (5) JP di Intrakurikuler dan 36 JP di projek penguatan 3P; Total alokasi waktu berjumlah 1044 (29) JP di Intrakurikuler dan 252 JP di 5P, Total keseluruhan 1296 JP per tahun.

4. Struktur Kurikulum SD kelas 6
Struktur Kurikulum kelas 6 SD mengalami pengurangan alokasi waktu di berapa mata pelajaran sehingga berpengaruh terhadap jumlah total alokasi waktu dalam setahun. Hal ini dipengaruhi oleh berkurangnya jumlah minggu dalam setahun yang diasumsikan menjadi 32 minggu. Walaupun secara total Jumlahnya masih di atas Kelas 1 dan 2. Tapi di bawah kelas 3, 4, dan 5. Adapun mapelnya antara lain: Pendidikan Agama Islam (Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, Konghucu) dan Budi Pekerti; Pendidikan Pancasila; Bahasa Indonesia; Matematika; Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial; PJOK; Seni dan Budaya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari); Bahasa Inggris; dan Muatan Lokal.

Waktu Belajar Kurikulum Merdeka

Kelas 1 = Asumsi 1 tahun, 36 minggu dan 1 JP = 35 menit

Kelas 2 = Asumsi 1 tahun, 36 minggu dan 1 JP = 35 menit

Kelas 3 - 5 = Asumsi 1 tahun, 36 minggu dan 1 JP = 35 menit

Kelas 6 = Asumsi 1 tahun, 32 minggu dan 1 JP = 35 menit.

Pendekatan Kurikulum Merdeka 

1. Pendekatan Mata Pelajaran

Setiap pembelajaran dilakukan terpisah antara satu mapel dan mapel lainnya. Tatap muka dilakukan secara reguler setiap minggu, dengan jumlah tatap muka sesuai dengan yang di tetapkan oleh masing - masing satuan pendidikan berdasarkan ketentuan minimal dari pemerintah.

2. Pendekatan Tematik

Pembelajaran disusun berdasarkan tema yang menaungi kompetensi - kompetensi dari berbagai mata pelajaran.

3. Pendekatan Secara Terintegrasi

Konsep - konsep dan keterampilan tertentu dari mata pelajaran diajarkan secara kolaboratif ( team teaching ). Pendidik berkolaborasi untuk merencanakan dan melaksanakan asesmen dan pembelajaran secara terpadu.

4. Pendekatan Secara Bergantian Dalam Blok Waktu Terpisah

Pembelajaran dikelola dalam bentuk blok - blok waktu dengan berbagai macam pengelompokkan.

PERBANDINGAN KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM MERDEKA

Kerangka Dasar :

Kurikulum 2013

Rancangan landasan utama kurikulum 2013 adalah tujuan Sisdiknas dan standar nasional pendidikan.

Kurikulum Merdeka

Rancangan landasan utama kurikulum merdeka adalah tujuan Sisdiknas dan standar nasional pendidikan. Mengembangkan profil pelajar pancasila pada peserta didik.

Kompetensi yang  dituju :

Kurikulum 2013

Untuk mencapai standar isi, pemerintah menyediakan lingkup dan urutan ( scope and sequence ) dalam bentuk Kompetensei Dasar ( KD ) yang dikelompokkan pada 4 Kompetensi Inti ( KI ) yaitu : Sikap Spiritual, Sikap Sosial, Pengetahuan, dan Keterampilan.

Kurikulum Merdeka

Capaian pembelajaran dinyatakan dalam paragraf yang merangkaikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk mencapai, menguatkan, dan meningkatkan kompetensi.

Struktur Kurikulum :

Kurikulum 2013 

Jam Pelajaran ( JP ) diatur perminggu. Satuan mengatur alokasi waktu pembelajaran secara rutin secara rutin setiap minggu dalam setiap semester sehingga pada setiap semester peserta didik akan mendapatkan nilai hasil belajar setiap mata pelajaran satuan pendidikan diarahkan menggunakan pendekatan pengorganisasian pembelajaran berbasis mata pelajaran kecuali di sd/mi yang menggunakan pendekatan tematik integratif.

Kurikulum Merdeka

Jam pelajaran ( JP ) diatur pertahun satuan pendidikan dapat mengatur alokasi waktu pembelajaran secara fleksibel untuk mencapai JP yang ditetapkan satuan pendidikan dapat menggunakan pendekatan pengorganisasian pembelajaran berbasis mata pelajaran tematik atau terintegrasi .

Pembelajaran :

Kurikulum 2013

Pendekatan pembelajaran menggunakan satu pendekatan yaitu pendekatan saintifik untuk semua mata pelajaran pada umumnya pembelajaran terfokus hanya pada intra kurikuler atau tatap muka untuk kokurikuler dialokasikan beban belajar maksimum 50% di luar jam tatap muka tetapi tidak diwajibkan dalam bentuk kegiatan yang direncanakan secara khusus sehingga pada umumnya diserahkan kepada kreativitas guru pengampuh.

Kurikulum Merdeka

Menguatkan pembelajaran terdiferensiasi sesuai tahap pencapaian peserta didik paduan antara pembelajaran intrakurikuler  ( sekitar 70 sampai 80% dari jam pelajaran) dan kokurikuler melalui Project penguatan profil pelajar Pancasila ( sekitar 20 sampai 30% jam pelajaran).

Penilaian :

Kurikulum 2013 

Penilaian formatif dan sumatif oleh pendidik berfungsi untuk memantau kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. 

Menguatkan pelaksanaan penilaian autentik pada setiap mata pelajaran.

 Penilaian dibagi menjadi penilaian sikap pengetahuan dan keterampilan.

Kurikulum Merdeka

Penguatan pada asesmen formatif dan penggunaan hasil hak asesmen untuk merancang pembelajaran sesuai tahap pencapaian peserta didik.

 Menguatkan pelaksanaan penilaian autentik terutama dalam Project penguatan profil pelajar Pancasila.

 Tidak ada pemisahan antara penilaian sikap pengetahuan dan keterampilan.

 Perangkat Ajar Yang Disediakan Pemerintah :

Kurikulum 2013 

Buku teks dan non - teks

Kurikulum Merdeka

Buku teks dan buku non teks

 Contoh-contoh modul ajar alur tujuan pembelajaran contoh Project penguatan profil pelajar Pancasila contoh kurikulum Operasional satuan pendidikan.

Perangkat Kurikulum :

             Kurikulum 2013 

Pedoman implementasi kurikulum, panduan penilaian, panduan pembelajaran setiap jenjang.

Kurikulum Merdeka

Panduan pembelajaran dan asesmen panduan pengembangan kurikulum Operasional Sekolah panduan pengembangan Project penguatan profil pelajar Pancasila untuk pendidikan khusus tersedia juga panduan guru dalam membeli dan mengembangkan materi media metode pembelajaran yang sesuai panduan asesmen dan pembelajaran panduan pengembangan kurikulum Operasional Sekolah panduan pelaksanaan pendidikan inklusif panduan penyusunan program pembelajaran Individual.



HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun