Hal ini menyebabkan banyak para ilmuwan dan teknologi memandang departemen pemasaran dengan skeptis. Seringkali, mereka melihat teknologi baru mereka yang menarik ditolak, karena temuan riset pasar yang dihasilkan oleh departemen pemasaran. Hal ini juga lah yang menyebabkan perdebatan perusahaan yang satu dengan yang lainnya dalam mengembangkan produk baru baik yang lama maupun yang kontroversial. Oleh karena itu perlu adanya pilihan terhadap jenis riset pasar baik primer maupun sekunder yang bisa memadai pengembangan produk dengan baik sesuai kondisi dan kebutuhan perusahaan masing-masing. Â Â
Berikut dibawah ini jenis riset pasar yang bisa digunakan oleh perusahaan sesuai kondisi dan kebutuhan masing-masing
Wawancara (Interviews)
Wawancara memungkinkan percakapan tatap muka (baik tatap muka dan virtual) yang memungkinkan  percakapan  alami dan        memungkinkan  secara pribadi memperhatikan bahasa tubuh orang yang diwawancarai.
Grup Fokus (Focus Group)Â
Grup fokus telah  dengan cermat memilih orang yang  menguji produk, melihat demo, memberikan umpan balik, dan menjawab       pertanyaan spesifik.
Survei Produk/Layanan (Product/service use research)
 Survei penggunaan produk atau layanan memberikan wawasan tentang bagaimana dan mengapa audiens menggunakan  produk      atau layanan, dan fitur spesifik di dalamnya. Jenis riset pasar ini juga memberikan gambaran tentang manfaat suatu produk atau       layanan kepada audiens sesuai target perusahaan.Â
Peneliti Observasional (Observation-based research)
Penelitian observasional mengamati bagaimana audiens target menggunakan produk atau layanan apa yang bekerja dengan baik     dari perspektif UX, hambatan apa yang ditemui, dan aspek mana yang  lebih mudah  digunakan dan diterapkan.Â
Riset Persona Pembeli (Buyer persona research)