Mohon tunggu...
Jennifer
Jennifer Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Management Resiko

Selanjutnya

Tutup

Money

Misi Penyelamatan Indonesia melalui Risk Management

13 September 2021   17:12 Diperbarui: 14 September 2021   12:17 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : BWT Financial Investment Risk

Pengelolaan resiko nampaknya mulai menjadi urgensi baru masyarakat ditengah berbagai peristiwa dan tren yang sedang terjadi. Management resiko seharusnya dipertimbangkan sebagai budaya baru di tengah masyarakat. 

Management resiko sendiri bukan bertujuan untuk  menghilangkan resiko namun semaksimal mungkin mengurangi resiko yang dapat meneyebabkan kerugian dan dampak buruk. Management resiko sebaiknya dilakukan sebelum melakukan apapun agar dapat meningkatkan keberhasilan.

Kita dapat mengambil contoh yang relevan saat ini yaitu Pandemi COVID 19. Saat ini pemerintah tengah menjalankan distribusi vaksinasi COVID 19 di seluruh Indonesia. Hal ini mempunyai banyak resiko tentunya, seperti efek samping vaksinasi, reaksi masyarakat terhadap vaksinasi, pemerataan vaksinasi di seluruh Indonesia dan lainnya. Sebelum pemerintah mendistribusikan vaksinasi tentunya sudah memikirkan berbagai resiko dan dampak buruk yang akan terjadi. 

Contohnya untuk mengurangi resiko penolakan masyarakat, pemerintah melakukan berbagai edukasi terlebih dahulu mulai dari memboomingkan adanya vaksin di Indonesia sebagai langkah mengurangi kasus COVID 19, mengurangi kemungkinan terpapar COVID 19. Meskipun memiliki efek samping buruk seperti menyebabkan demam dan nyeri setelah vaksinasi, pemerintah menekankan pada efek baiknya. 

Source : DinKes Surakarta
Source : DinKes Surakarta

Menurut saya management resiko terbaik yang dilaksanakan oleh pemerintah adalah membuat vaksin tersebut gratis agar tidak akan ada masyarakat yang tidak vaksin dengan alasan tidak mempunyai uang. Namun dengan menggratiskan vaksin, pemerintah memliki resiko dalam perspektif lain, yaitu finansial. 

Pemerintah membeli vaksin dari luar negri namun tidak meminta masyarakat membayar, tentunya hal ini membuat pengeluaran pemerintah semakin membengkak. Pandemi ini saja sudah mematikan banyak sektor ekonomi di Indonesia. Dampak dari hal ini adalah pemerintah harus bekerja ekstra untuk menggerakkan kembali roda ekonomi di Indonesia. 

Meskipun sudah meminimalisir resiko, tentu saja tidak bisa 100% menghilangkan resiko tersebut. Sebagai contoh Indonesia merupakan negara yang cukup luas, sehingga distribusi vaksin belum sepenuhnya sampai ke seluruh wilayah Indonesia. Meskipun pemerintah memprioritaskan Jakarta karena Jakarta merupakan daerah penularan paling besar, pemerintah tidak seharusnya mengabaikan wilayah lainnya. 

Bukan berarti daerah lain tidak memiliki resiko yang sama besarnya dengan Jakarta. Sering saya dengar berita tentang kelangkaan vaksin di daerah daerah. Masyarakat sudah memiliki antusiasme untuk datang ke lokasi vaksin, namun ketika sampai ternyata vaksin sudah habis. Jatah vaksin yang diberikan tidak sebanding dengan jumlah masyarakat.

Urgensi keadaan untuk menerapkan budaya resiko di depan mata 

Nah setelah kita menganalisa contoh management resiko pada kasus yang besar, kita akan membahas contoh management resiko dalam skala yang lebih kecil. Bukan berrati hanya pemerintah saja yang menerapkan management resiko, kita sendiri juga dapat menerapkan management resiko untuk diri sendiri. 

Pandemi ini membuat banya tren di kalangan masyarakat, salah satunya adalah bentuk investasi berupa cryptocurrency. Cryptocurrency adalah bentuk mata uang digital yang dibeli dengan mata uang resmi. Nilai dari cryptocurrency ini fluktuatif, bisa semakin menguat atau melemah, dipengaruhi oleh berbagai faktor. 

Misalkan, hari ini saya membeli 1 Bitcoin (salah satu mata uang cryptocurrency) seharga 500 ribu rupiah. Mungkin seminggu kedepan nilai 1 Bitcoin ini bisa menjadi satu juta rupiah, kita sudah mendapatkan keuntungan 100% jika menjual bitcoin pada saat itu

Meskipun nampak menggiurkan, kita sebagai investor cryptocurrency harus memikirkan berbagai resiko yang dapat timbul. Resiko terbesar dari cryptocurrency adalah tidak diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan Indonesia. OJK mempunyai alasan teresendiri yaitu cryptocurrency bukanlah alat pembayaran yang sah di Indonesia, serta memiliki nilai yang sangat fluktuatif. OJK sendiri memandang cryptocurrency memiliki banyak resiko jadi mereka memutuskan untuk tidak mengambil andil apa apa terkait cryptocurrency. 

Seperti yang sudah kita bahas, management resiko tidak hanya berlaku untuk perusahaan saja, kita dapat menerapkannya untuk diri sendiri juga. Menjadikan management resiko menjadi budaya merupakan hal yang baik. Sebelum itu, kita harus mensosialisasikan adanya management resiko terlebih dahulu. 

Sepertinya saya rasa semua orang pasti ketika melakukan sesuatu akan memikirkan kira kira apa resiko yang akan terjadi namun hanya berbeda istilah saja. Namun orang orang kurang merasakan urgensi atau pentingnya management resiko. Ketika sudah merasakan manfaat dari management resiko barulah mengerti betapa pentingnya managament resiko itu sendiri. 

Langkah awal yang dilakukan adalah menumbuhkan keinginan untuk berubah, karena percuma saja jika individu itu tidak memiliki keinginan untuk berubah. Individu seharusnya memiliki pengetahuan yang cukup tentang management resiko. Jika sudah memahami tentunya akan menyadari betapa penting dan menguntungkannya menerapkan management resiko. Ketika individu sudah menerapkan budaya resiko maka akan lebih mudah mengembangkan budaya di kalangan organisasi mulai dari yang kecil hingga organisasi besar. 

Marilah menerapkan budaya resiko mulai dari sekarang, mulailah dari diri Anda sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun