Popularitas selebriti menambah modal komunikasi politik para selebriti. Mereka lebih sering tampil di acara televisi di berbagai acara dan membintangi sinetron tertentu, dan mereka memiliki penggemar atau die-hard fans. Alhasil, mereka akan lebih mudah dikenali oleh masyarakat umum. Bahkan kalangan bawah, masyarakat awam yang tidak memiliki wawasan politik, apatis terhadap politik, dan tidak mengenal atau tidak mengenal caleg yang dipilihnya, baik cagub maupun calegnya, dapat dengan mudah memilih caleg dari kalangan selebritis. Intinya, fenomena selebriti yang masuk ke kancah politik tidak bisa disalahkan karena selebriti juga warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dan pilih yang sama.Â
Pasal 28 UUD 1945, sebagaimana dapat kita lihat, lebih banyak memuat tentang hak asasi manusia, hak mencalonkan dan mengajukan diri, yang baik-baik saja. Diperbolehkan asalkan bersedia mengemban amanah dan tanggung jawab publik serta memenuhi syarat untuk menjadi pemimpin.Â
Kelebihan dan kekurangan nominasi selebriti sering dibicarakan di masyarakat. Mereka yang sudah menentang partai "jargon ideologis" telah beralih ke selebriti sebagai alternatif keterlibatan politik; Namun, masyarakat menilai partai kader potensial masih lebih layak masuk politik. Kader-kadernya lebih terdidik, lebih banyak pengalaman politiknya, dan lebih terorganisir. Hal ini sangat disesalkan mengingat para musisi dinominasikan sepenuhnya berdasarkan popularitas mereka. Alhasil, masyarakat khawatir dengan masa depan negara jika seniman yang memegang kendali.
Komunikasi politik merupakan sebuah proses dimana informasi politik yang relevan ditentukan dari suatu sistem politik ke bagian lainnya dan diantara sistem sosial dengan sistem politik (Althoff, 1989). Komunikasi politik merupakan salah satu fungsi partai politik dalam menyalurkan berbagai pendapat dan aspirasi masyarakat serta mengaturnya sedemikian rupa untuk diperjuangkan menjadi kebijakan politik (Budiardjo, 2008).Â
Sedangkan komunikasi politik menurut Maswadi Rauf merupakan kajian ilmu politik karena pesan-pesan yang disampaikan dalam proses komunikasi bersifat politis, yaitu terkait dengan kekuatan politik negara, pemerintah, dan aktivitas komunikasi dalam kedudukan sebagai pelaku politik. aktivitas. Komunikasi politik terbagi menjadi dua dimensi yaitu aktivitas politik dan penyampaian pesan politik kepada pihak lain oleh aktor politik. Kedua, kegiatan ilmiah dan politik dalam sistem politik.
Metode
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan studi Pustaka. Menurut Sugiyono studi Pustaka memiliki kaitan dengan kajian teoritis dan referensi lainnya dengan nilai, budaya dan norma  yang sedang berkembang dalam situasi sosial yang teliti. Studi kepustakaan sangat penting Ketika melakukan penelitian karena pada dasarnya penelitian tidak lepas dari literatur-literatur ilmiah yang berkaitan dengan penelitian. Data yang diperoleh dari data yang relevan mengenai suatu permasalahan yang diteliti dan melakukan studi Pustaka lainnya seperti mencari sumber dalam jurnal dan artikel online (Anshori et al., 2019).
Pembahasan
Who is Giring Ganesha?
Giring Ganesha, awalnya merupakan seorang vokalis grub music bernama "Nidji" yang juga pernah berkarir sebagai seorang aktor di beberapa film Indonesia. Sebagai seorang tokoh publik Giring tentunya memberikan kejutan yang besar karena kemunculannya yang menyatakan akan maju di pencalonan Presiden tahun 2024 mendatang.