Mohon tunggu...
Rahma Jenniva
Rahma Jenniva Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Psikologi Universitas Andalas

Hai! This is me.. Sekarang aku merupakan mahasiswa S1 Psikologi di Universitas Andalas. Aku menaruh minat kepada topik-topik yang concern dengan keilmuan psikologi. Aku hobi dengerin musik, nulis dan membaca. Semoga kamu suka dengan tulisan-tulisanku yaa!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kehilangan di Usia Senja: Proses Berduka yang Perlu Dipahami

25 Juni 2024   00:45 Diperbarui: 25 Juni 2024   00:49 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tawar-menawar adalah upaya untuk mendapatkan kembali rasa kendali dalam situasi yang tampaknya tidak bisa dikendalikan. Ini bisa melibatkan refleksi terhadap masa lalu dan pemikiran tentang apa yang bisa dilakukan secara berbeda untuk mencegah kehilangan tersebut. Meskipun tahap ini bisa penuh dengan rasa bersalah dan penyesalan, ini adalah langkah penting dalam proses berduka yang membantu individu untuk menghadapi kenyataan kehilangan dan mulai mencari cara untuk melanjutkan hidup.

4. Depresi (Depression)

Setelah melalui penolakan, kemarahan, dan tawar-menawar, seringkali muncul perasaan sedih yang mendalam. Ini adalah tahap depresi, di mana kenyataan kehilangan tersebut benar-benar terasa dan individu mulai merasakan dampak penuh dari kehilangan tersebut. Lansia mungkin merasa putus asa, tidak berdaya, dan kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya mereka nikmati.

Depresi dalam konteks berduka adalah reaksi alami terhadap kehilangan. Ini bukan tanda kelemahan atau kegagalan, tetapi bagian dari proses penyembuhan. Lansia mungkin menangis lebih sering, merasa lelah sepanjang waktu, atau mengalami perubahan dalam pola tidur dan makan. Pada tahap ini, sangat penting bagi mereka untuk mendapatkan dukungan dari keluarga, teman, dan profesional kesehatan mental jika diperlukan. Memahami bahwa perasaan ini adalah bagian dari berduka dapat membantu mereka untuk tidak merasa sendirian dalam perjuangan mereka.

5. Penerimaan (Acceptance)

Tahap terakhir dalam proses berduka menurut Kbler-Ross adalah penerimaan. Ini bukan berarti individu "melupakan" orang yang telah pergi atau tidak merasakan kesedihan lagi, tetapi lebih kepada menemukan cara untuk hidup dengan kenyataan baru. Pada tahap ini, lansia mulai menerima kenyataan kehilangan dan mencari cara untuk melanjutkan hidup meskipun tanpa kehadiran orang yang mereka cintai.

Penerimaan bisa terlihat seperti kembali ke rutinitas sehari-hari, mencari aktivitas baru yang bermakna, atau bahkan menemukan cara untuk menghormati ingatan orang yang telah pergi. Lansia mungkin mulai merasa damai dengan kenyataan kehilangan dan mengenali bahwa kehidupan tetap berlanjut. Ini adalah tahap di mana mereka bisa mulai menemukan makna baru dalam hidup dan merencanakan masa depan yang penuh harapan.

Kubler-Ross menekankan bahwa model lima tahap duka bukanlah proses yang linier. Orang mungkin bolak-balik di antara tahap-tahap yang berbeda, dan mereka mungkin mengalami beberapa tahap secara bersamaan. Penting untuk diingat bahwa berduka adalah proses yang personal dan unik bagi setiap orang. Bagi lansia, memahami dan mengakui setiap tahap ini bisa sangat membantu dalam memberikan dukungan yang dibutuhkan untuk melewati masa-masa sulit tersebut.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang lima tahap berduka menurut Kbler-Ross, kita dapat lebih siap untuk mendukung lansia dalam perjalanan mereka menghadapi kehilangan. Memberikan empati, pengertian, dan dukungan emosional sangat penting untuk membantu mereka menemukan cara untuk hidup dengan kenyataan baru. Berduka adalah bagian alami dari kehidupan, dan dengan dukungan yang tepat, lansia dapat menemukan cara untuk mengatasi kesedihan dan menemukan makna baru dalam hidup mereka.

Tips untuk Membantu Lansia yang Berduka

Memahami tahapan berduka adalah langkah pertama yang penting, namun kita juga perlu tahu bagaimana memberikan dukungan praktis kepada lansia yang sedang berduka. Berikut beberapa tips yang bisa membantu:

1. Dengarkan dengan Empati: Kadang-kadang yang paling dibutuhkan lansia adalah seseorang yang mau mendengarkan. Biarkan mereka berbicara tentang perasaan mereka tanpa memberikan penilaian atau saran yang tidak diminta.

2. Ajak Beraktivitas: Dorong mereka untuk tetap aktif secara fisik dan sosial. Aktivitas sederhana seperti berjalan-jalan, berkebun, atau mengikuti kelompok sosial bisa membantu mengalihkan pikiran dan mengurangi perasaan kesepian.

3. Berikan Dukungan Emosional: Tunjukkan bahwa Anda peduli. Kunjungi mereka secara teratur, telepon, atau kirim pesan. Kehadiran Anda, baik secara fisik maupun emosional, sangat berarti bagi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun