Namun kadang kala disuatu waktu terbesit dipikiran sebuah pertanyaan yang sedikit menyayat hati dan meruntuhkan jiwa juang, "apa yang sudah saya capai ?, apa yang sudah saya berikan kepada keluarga dan dedikasi apa yang sudah saya kabulakan untuk kampung halaman, perasaan masih gini-gini  aja dah hidup".Â
Terkadang di saat-saat waktu tersebutlah kami butuh yang namanya  penguat diri,  Karena sekuat-kuatnya anak rantau, kami masih butuh kekuatan tuhan meski hanya untuk menuntaskan keluh kesah yang ada di diri kami maupun pada saat kami " down" dan kami sadar tak ada yang bisa memberikan pertolongan yang mutlak kecuali dengan pertolongan tuhan.
Buat sahabat-sahabat anak rantau di kota atau bahkan di negri sebrang tetap berjuang dan tetap optimistis, doa kedua orang tua dan doa orang-orang yang kalian sayangi selalu menyertai. Meski banyak orang menganggap anak perantauan itu bebas mau ngapain aja, tapi pesan saya sebagai seorang perantaun , "tetaplah memegang teguh pendirian kalian meski diluar sana banyak godaan yang bisa merunthkan hal tersebut".
Ditulis oleh:
Abdurohim
Mahasiswa Universitas Pamulang - Prodi Manajemen
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H