Sebelum mencari bahan bacaan, penulis pertama langsung menggunakan lift untuk naik ke lantai tertinggi di Perpusnas yaitu lantai 24. Menjadi spot paling Instagramable di Perpusnas, disini kita dapat melihat Jakarta dari perpustakaan nasional tertinggi di Indonesia.
Letaknya yang sejajar dengan Monumen Nasional memberikan pengunjung pemandangan langsung ke monumen kebanggan ibu kota Jakarta tersebut.Â
Letaknya yang berada di jalur Ring 1, pemandangan dari Perpusnas adalah pemandangan yang "one of a kind" karena tentu tidak sembarangan orang bisa melihat langsung ke sekitar Ring 1 dari ketinggian, apalagi dengan gratis.Â
Bosan melihat Monas dari bawah, atau justru melihat sekitar Monas dari lantai tertingginya, di Perpusnas kita bisa melihat Monas secara keseluruhan.
Mencari bahan bacaan, buku-buku di Perpusnas cukuplah lengkap. Untuk koleksi buku fiksi yang penulis lihat kebanyakan adalah terbitan atau sudah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia.Â
Satu judul buku pun kebanyakan lebih dari satu cetakan. Penulis tidak menghabiskan banyak waktu untuk membaca di Perpusnas karena tidak banyak menemukan buku yang menarik.Â
Tidak semua koleksi buku di 27 lantai Perpusnas bisa diakses, beberapa lantai yang menyimpan koleksi khusus, seperti buku-buku langka.Â
Beberapa lantai yang penulis kunjungi dan bisa diakses bebas oleh pengujung antara lain lantai 7 (koleksi buku anak), lantai 21 dan 22 (layanan koleksi monograf terbuka)Â