Mohon tunggu...
Jeniffer Gracellia
Jeniffer Gracellia Mohon Tunggu... Lainnya - A lifelong learner

Menulis dari Kota Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Tips Mewujudkan Resolusi Membaca Lebih Banyak Buku di Tahun 2022

2 Februari 2022   11:00 Diperbarui: 2 Februari 2022   17:42 1915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh daftar judul buku yang sudah saya baca, beserta nilai dan tanggal saya mulai dan selesai membaca buku tersebut | Foto milik penulis

Sudah satu bulan dari tahun 2022 ini kita lewati. Apakah Anda sudah memutuskan resolusi yang akan Anda jalankan di tahun ini? Untuk saya, resolusi tahunan yang selalu hadir adalah: membaca lebih banyak buku dibanding tahun lalu. 

Tidak dapat dipungkiri tentu pekerjaan, studi, atau kesibukan sehari-hari lainnya merebut banyak waktu dari hari-hari kita. Sudah lelah ketika pulang dari bekerja, terkadang ingin berbaring saja di sofa sambil menonton drama korea atau berselancar di aplikasi TikTok. 

Kepala yang sudah penuh dengan permasalahan kantor rasanya sudah tidak dapat menerima berbagai argumen, pendapat, hingga permasalahan dari buku yang kita baca. Namun menurut saya, sudah seharusnya kita meluangkan sedikit waktu untuk membaca buku setiap harinya.

Banyak aktivitas lain yang lebih seru, mengapa kita harus meluangkan beberapa menit yang berharga untuk membaca buku? 

Faktanya, berbagai penelitian membuktikan bahwa membaca sangat amat berguna untuk kita!

Bukan hanya untuk menghabiskan waktu, beberapa manfaat dari membaca yang didukung oleh berbagai penelitian yang saya kutip dari Healthline adalah: meningkatkan kekuatan dari konektivitas jaringan otak kita, meningkatkan kosakata dan pemahaman (dan jika membaca buku bahasa asing, kita juga bisa sekaligus meningkatkan pengetahuan akan bahasa tersebut), meningkatkan kemampuan untuk berempati dengan orang lain, mengistirahatkan otak sebelum kita tidur, mengurangi stres, menurunkan tekanan darah dan detak jantung, melawan gejala depresi, dan mencegah penurunan kognitif seiring bertambahnya usia.

Jika 8 manfaat tersebut berhasil menggoda Anda, pertanyaan selanjutnya adalah: mulai darimana dan bagaimana caranya? 

Sama seperti kebiasaan lainnya, tentu manfaat tersebut tidak mungkin didapatkan tanpa ketekunan. 

Pada tahun 2021, saya berhasil membaca 44 buku dalam satu tahun. Berbagai manfaat tentu saya dapatkan dari kebiasaan ini, salah satunya yang paling penting adalah: mengurangi stres, khususnya di masa pandemi sekarang di mana banyak sekali permasalahan di sekitar kita. 

Menjadikan diri saya sebagai kelinci percobaan, berikut beberapa tips mudah yang saya terapkan agar lebih rajin membaca buku. Anggap saja ini sebagai 'rahasia dapur' saya, atau mungkin lebih tepatnya disebut dengan 'rahasia perpustakaan', yah? 

Memantau berapa banyak buku yang kita baca dalam setahun lewat Goodreads | Foto milik penulis
Memantau berapa banyak buku yang kita baca dalam setahun lewat Goodreads | Foto milik penulis

10 halaman sehari

Untuk membangun sebuah kebiasaan baru, mulailah dengan langkah kecil setiap harinya. Menyelesaikan satu buku dalam satu hari mungkin terdengar keren, namun jika kita baru memulai kebiasaan membaca menurut saya hal tersebut mustahil. Kecuali memang buku tersebut tidak lebih dari 10 halaman.

Mulai membangun kebiasaan membaca di tahun 2020 diawali dengan membaca 10 halaman dalam sehari. Tidak perlu banyak-banyak. 

Sebanyak 10 halaman sehari mungkin terasa sedikit, tapi jika kita melakukannya setiap hari maka: 300 halaman dalam satu bulan, atau setara dengan buku Filosofi Teras karya Henry Mampiring. 

Hal yang saya temukan setelah banyak buku yang telah saya baca, terkadang halaman-halaman pembuka dalam buku tidak cukup menarik perhatian saya, khususnya buku fiksi. 

Sepuluh halaman sehari sangat membantu saya untuk terus berprogres dalam membaca buku. Membaca dalam halaman yang sedikit dapat membantu kita untuk terbiasa dengan kebiasaan yang baru. Yang terpenting dalam membangun kebiasaan yang baru adalah keberlanjutan (sustainability) dan komitmen.

Tentukan apa yang Anda suka

Terdapat 144 genre dan sub-genre buku yang dapat Anda pilih (lengkapnya dapat dilihat di sini). Jika Anda suka dengan buku Romance, masih banyak sub-genre Romance lainnya seperti: Historical Romance, Contemporary Romance, hingga Young Adult Romance untuk pembaca yang baru berumur 13 hingga 19 tahun. 

Salah satu hal yang membuat saya dulu tidak suka membaca karena saya tidak tahu genre apa yang saya suka. Membeli buku asal-asalan, bermodal sampul buku yang menarik atau best seller, banyak buku yang tidak saya tamatkan. Buku tersebut akhirnya hanya berdebu di pojok rak buku. 

Namun menurut saya, daripada memaksakan diri untuk membaca buku yang tidak kita suka, lebih baik berhenti saja. Mungkin belum jodoh dengan buku itu. 

Jadi, bagaimana cara menemukan 'jodoh' tersebut?

Membaca resensi buku dan trigger warning di internet sebelum mulai membaca dapat membantu kita untuk memastikan dan menemukan buku yang kira-kiranya cocok dengan selera kita. 

Reading tracking

Contoh daftar judul buku yang sudah saya baca, beserta nilai dan tanggal saya mulai dan selesai membaca buku tersebut | Foto milik penulis
Contoh daftar judul buku yang sudah saya baca, beserta nilai dan tanggal saya mulai dan selesai membaca buku tersebut | Foto milik penulis

Reading tracking atau pencatatan bacaan sangat saya rekomendasikan untuk kita yang baru mulai ataupun sudah sering membaca buku. Terdapat berbagai cara untuk melakukan reading tracking, namun saya lebih memilih cara yang lebih sederhana yaitu lewat website Goodreads. 

Reading tracker seperti Goodreads membantu kita untuk terus berprogres. Informasi mengenai berapa buku yang sudah kita baca, rekomendasi buku yang mungkin kita sukai, hingga resensi buku dari jutaan pengguna Goodreads dapat kita temukan. 

Tangkapan layar dokumentasi pribadi
Tangkapan layar dokumentasi pribadi
Website seperti Goodreads juga membantu penggunanya untuk menetapkan target berapa banyak buku yang ingin kita baca dalam satu tahun. Walaupun sederhana, menetapkan target seperti ini memacu kita agar lebih semangat membaca. 

Alternatif untuk akses yang lebih mudah

Di tahun 2021, saya lebih banyak membaca buku dalam bentuk digital. Saya juga berencana untuk terus membaca buku digital di tahun 2022. 

Buku digital memiliki banyak keunggulan jika dibandingkan dengan buku fisik: lebih murah, hemat tempat, dan mudah diakses. Lewat telepon genggam ataupun tablet kita, banyak buku yang bisa kita baca kapapun kita mau. Ketika mengantre di supermarket ataupun ketika menunggu kereta sepulang kerja. 

Saya merekomendasikan membaca buku digital lewat Gramedia Digital, di mana ulasan saya dapat dibaca di sini. 

Meletakkan buku di tempat yang terlihat dapat sebagai petunjuk untuk membaca | Foto milik penulis
Meletakkan buku di tempat yang terlihat dapat sebagai petunjuk untuk membaca | Foto milik penulis

Buku harus selalu terlihat

James Clear menjelaskan lewat bukunya yang berjudul Atomic Habits bahwa sebuah kebiasaan baru dimulai dengan petunjuk. Kita dapat membuat petunjuk-petunjuk untuk kebiasaan baru kita di sekitar lingkungan kita. 

Untuk kebiasaan membaca lebih rajin membaca buku, saya selalu menyimpan buku di tempat yang selalu terlihat dan bagi saya tempat tersebut adalah dekat dengan tempat tidur. Untuk buku digital, saya memastikan aplikasi yang saya gunakan saya letakkan di homescreen atau tampilan depan telepon genggam saya. 

***

Lima tips di atas telah saya aplikasikan dalam hidup saya untuk beberapa tahun terakhir. Walaupun perlu waktu, saya merasakan progres dimana setiap tahunnya saya membaca lebih banyak buku dibanding tahun sebelumnya. 

Bukan hanya untuk membaca lebih banyak, tips diatas juga dapat membantu mereka yang masih belum terbiasa untuk membaca. Semoga bermanfaat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun