Mohon tunggu...
Jeniffer Gracellia
Jeniffer Gracellia Mohon Tunggu... Lainnya - A lifelong learner

Menulis dari Kota Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama FEATURED

Menyelam Virtual lewat Google Earth, Melihat Terumbu Karang yang Sekarat di Hari Laut Sedunia

8 Juni 2021   09:30 Diperbarui: 8 Juni 2022   07:10 3609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melihat lumba-lumba spinner yang berenang di Kepulauan Fernando de Noronha, Brazil | Foto diambil dari Google Earth

Sudah seharusnya kita melindungi laut kita dari perubahan iklim yang menyebabkan suhu bumi semakin hangat. 

Suhu air laut pun setiap tahunnya terus meningkat, yang menjadi penyebab terjadinya coral bleaching. Lewat Google Earth pun kita dapat melihat bagaimana terumbu karang yang dulunya warna-warni, sekarang sekarat dan kehilangan warnanya.  

Potret pemutihan terumbu karang yang terjadi di Great Barrier Reef, Australia | Foto diambil dari Google Earth
Potret pemutihan terumbu karang yang terjadi di Great Barrier Reef, Australia | Foto diambil dari Google Earth
Apa itu coral bleaching?

Coral bleaching atau pemutihan karang adalah peristiwa ketika mikroalga zooxanthellae dimakan atau dilepaskan oleh terumbu karang yang stress karena peningkatan suhu air di sekitarnya. 

Zooxanthellae adalah sahabat terumbu karang, sebuah hubungan simbolis mutualisme. Zooxanthellae menyediakan makanan untuk karang melalui proses fotosintesis, di mana 90% energi karang berasal darinya. Sedangkan karang menyediakan karbon dioksida dan ammonium yang dibutuhkan untuk fotosintesis sekaligus menjadi tempat tinggal zooxanthellae.

Hilangnya zooxanthellae yang memberikan warna pada terumbu karang akhirnya menyebabkan karang menjadi berwarna putih. Walaupun terus hidup, terumbu karang yang memutih akan kelaparan dan sekarat kemudian mati.

Saat ini, pemutihan terumbu karang terburuk terjadi di lautan. Menurut Intergovernmental Panel on Climate Change, dari tahun 2012 hingga 2040 menjadi periode ancaman terbesar bagi terumbu karang di dunia. 

Diperkirakan 19% terumbu karang di seluruh dunia hilang karena pemutihan karang dan sisanya 60% dalam keadaan sekarat.    

Pada April 2020, Great Barrier Reef yang terkenal sebagai kumpulan terumbu karang terbesar di dunia mengalami pemutihan besar yang ketiga kalinya dalam lima tahun terakhir. 

Sebanyak 25% dari kumpulan terumbu karang yang terletak di timur laut Australia mengalami pemutihan parah dan 35% mengalami pemutihan sedang. Hal yang sama pun terjadi kepada terumbu karang di Indonesia. 

Walaupun suhu air kembali normal dan zooxanthellae kembali tumbuh di terumbu karang, diperlukan waktu 10 sampai 15 tahun agar terumbu karang dapat pulih sempurna. Berbagai penelitian pun dilakukan oleh ilmuwan untuk menghidupkan kembali terumbu karang yang sekarat. 

Potret ikan-ikan yang berenang di lautan Kota Byron Bay, Australia | Foto diambil dari Google Earth
Potret ikan-ikan yang berenang di lautan Kota Byron Bay, Australia | Foto diambil dari Google Earth
Manusia dan terumbu karang

Pemutihan terumbu karang mempengaruhi spesies hewan laut yang bergantung kepadanya, seperti ikan yang menjadikan karang sebagai sumber makanan dan tempat tinggalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun