Pada 5 November 2020, Protasevich dan Pucila dituduh mengorganisir kerusuhan massal, tindakan melanggar ketertibatan umum, dan hasutan pemusuhan sosial.Â
Pada 19 November 2020, KGB yang merupakan Dinas Intelijen Uni Soviet memasukkan Protasevich kedalam daftar teroris dengan alasan sebagai dalang dari kerusuhan masal.
Demonstrasi menolak hasil pemilihan umum
Alexander Lukashenko adalah Presiden Belarusia yang mulai menjabat sejak tahun 1994 hingga sekarang. 2 bulan lagi, Lukashenko resmi duduk di posisi tersebut selama 27 tahun. Ia dikenal sebagai seorang diktator dan memiliki hubungan yang dekat dengan pemerintah Rusia.
Pada Agustus 2020, Lukashenko kembali menjabat posisi presiden yang ke-6 kalinya setelah memenangkan pemilu melawan Sviatlana Tsikhanouskaya. Tsikhanouskaya adalah aktivis Hak Asasi Manusia sekaligus politikus perempuan yang berusia 38 tahun.
Hasil pemilihan ini pun ditolak masyarakat Belarusia sekaligus Uni Eropa karena klaim pengunaan kekerasan, penindasan, dan penipuan selama pemilu berlangsung. Penolakan tersebut dilanjutkan dengan demonstrasi di Belarusia.
Sejak 24 Mei 2020, demonstrasi dilaksanakan dengan tuntutan berupa: pengunduran diri Lukashenko, pemilu yang bebas dan adil, berakhirnya kebrutalan polisi, penghitungan ulang pemilu, sekaligus pembebasan tahanan politik. Hingga sekarang, demonstrasi masih terjadi.
Kantor HAM PBB menyatakan terdapat 450 kasus penyiksaan dan perlakuan buruk terhadap demonstran, serta pelecehan seksual dan pemerkosaan.
Tsikhanouskaya terpaksa melarikan diri ke Lituania karena bahaya yang mengancamnya sebagai ketua kelompok oposisi yang melawan Lukashenko.
Bersama dengan Protasevich, Tsikhanouskaya beserta kelompok oposisi sekaligus masyarakat Belarusia bekerja sama untuk meruntuhkan pemerintahan diktator di Belarusia.