Ketika penulis masih di bangku Sekolah Dasar dan membawa bekal setiap hari, ketika penulis melihat teman sebaya yang membawa bekal mi panjang umur di hari biasa maka sudah pasti salah satu dari anggota keluarganya sedang berulang tahun hari tersebut.Â
Beberapa peraturan ketika menikmati mi panjang umur
Menikmati mi panjang umur pun tidak dengan sembarangan cara. Peraturan yang pertama adalah pernah memotong satu mi pun dari hidangan mi panjang umur. Terdapat kepercayaan ketika Anda memotong mi tersebut, Anda juga ikut memotong atau mempersingkat umur Anda. Ini juga berlaku ketika Anda memakannya, yaitu Anda harus memakannya dengan utuh tanpa digigit.
Peraturan yang kedua adalah mi juga tidak boleh terputus ketika dimasak. Mi harus dihidangkan apa adanya. Peraturan yang ketiga adalah harus menggunakan sumpit.
Mi panjang umur ala keluarga penulis
Setiap keluarga memiliki resepnya masing-masing dalam menghidangkan mi panjang umur. Berbagai jenis mi juga digunakan, dari mi kuning, mi telur, hingga misua. Pada keluarga penulis, mi panjang umur selalu disediakan dengan misua yang merupakan mi berwarna putih yang halus dan tipis terbuat dari tepung terigu. Â Â
Bumbu yang digunakan juga berbagai macam dimana penulis kerap melihat mi panjang umur di restoran biasanya menggunakan kecap manis, saus tiram hingga minyak wijen.
Keluarga penulis biasanya tidak menggunakan banyak bumbu, dimana hanya menambahkan garam, penyedap rasa dan bawang putih.
Untuk bahan campuran yang dimasak bersama misua biasanya keluarga penulis tidak menggunakan daging sama sekali dengan menambahkan kacang buncis, wortel, jamur shitake dan potongan telur dadar. Â
***
Chong miang mien, yang berarti mi panjang umur dalam bahasa Hakka, adalah sebuah hidangan mi yang spesial untuk penulis sejak kecil hingga sekarang.Â
Disediakannya mi panjang umur di meja makan seakan-akan membangunkan nostalgia masa kecil penulis. 5 kali setahun, mi panjang umur menjadi simbol dari hari bahagia yang dirayakan bersama dengan seluruh anggota keluarga penulis.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H