Mohon tunggu...
Jeniffer Gracellia
Jeniffer Gracellia Mohon Tunggu... Lainnya - A lifelong learner

Menulis dari Kota Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sembahyang Kubur: Rangkaian Prosesi dari Sebuah Tradisi Turun-temurun

23 Maret 2021   09:22 Diperbarui: 23 Maret 2021   11:31 10055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menata persembahan bermodal cahaya dari lampu emergency | Foto milik pribadi

Kue bolu kukus mekar dan kue telur wajib dipersembahkan ketika sembahyang kubur | Foto milik pribadi 
Kue bolu kukus mekar dan kue telur wajib dipersembahkan ketika sembahyang kubur | Foto milik pribadi 

1. Persiapan

Sembahyang kubur kali ini keluarga penulis menjalankannya pada tanggal 21 Maret 2021 untuk kakek nenek dari ibu penulis dan 23 Maret 2021 untuk kakek nenek dari ayah penulis. Jauh sebelum hari yang ditentukan, keluarga sudah harus mempersiapkan setiap kebutuhan yang diperlukan.

Yang pertama adalah membeli kebutuhan seperti lilin, dupa, buah-buahan dan kebutuhan leluhur berupa duplikasi dari baju-bajuan, sepatu, baju dalam, emas, uang emas hingga kompor yang dibuat dari kertas yang nantinya akan dibakar. 

Persiapan yang kedua adalah kebutuhan yang perlu dimasak seperti seekor ayam, sepotong daging babi, tahu kuning, hingga nasi yang ditusuk dengan sumpit. Minuman seperti teh, arak dan kopi juga dipersiapkan. 

Setiap makanan yang nantinya akan dipersembahkan harus dalam suhu yang dingin sehingga biasanya dipersiapakan malam sebelumnya.

Pemakaman umum ramai dengan keluarga-keluarga yang melaksanakan sembahyang kubur | Foto milik pribadi
Pemakaman umum ramai dengan keluarga-keluarga yang melaksanakan sembahyang kubur | Foto milik pribadi
2. Bangun pagi-pagi

Walaupun tidak ada peraturan jam berapa sembahyang kubur dilakukan, namun sudah menjadi tradisi untuk sampai di pemakaman pada pagi hari sebelum matahari terbit.

Biasanya penulis akan bangun pada jam 03.30 dan membantu berbagai persiapan dan pengecekkan ulang. Ketika jam 04.30, penulis bersama keluarga besar akan berangkat ke pemakaman umum. 

Selama 15 hari sembahyang kubur, jalanan Kota Pontianak pada subuh hari akan selalu dipenuhi oleh kendaraan yang menuju pemakaman umum.

Menata persembahan bermodal cahaya dari lampu emergency | Foto milik pribadi
Menata persembahan bermodal cahaya dari lampu emergency | Foto milik pribadi

3. Bersih-bersih dan menata persembahan

Sesampainya di lokasi, keluarga penulis akan mulai membersihkan makam dari rumput-rumput yang tumbuh diatas tanah makam hingga lumpur yang berada di sekitar makam. Jika malam sebelumnya turun hujan, biasanya makam akan lebih kotor dan sulit dibersihkan.

Setelah makam sudah bersih, maka barang yang sudah disiapkan akan mulai disusun di altar makam. Penyusunan seperti lilin, dupa, makanan dan minuman serta kertas persembahan akan ditata sesuai urutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun