Bukan hanya marshmallow, para pria biasanya memberikan hadiah serba putih, seperti cokelat putih hingga perhiasan emas putih.
Berbeda dengan Hari Valentine yang dirayakan di hampir seluruh penjuru dunia, White Day yang berasal dari Jepang lebih sering dirayakan di Asia Timur seperti China, Korea Selatan, Taiwan dan Vietnam.
Berkurang popularitasnya karena rasa stres dan angka lajang yang meningkat
Menurut penelitian Forbes, sayangnya White Day mulai tidak populer di Jepang karena dianggap membosankan dan setiap tahunnya semakin sedikit perempuan yang memberikan cokelat di Hari Valentine. White Day sangat bergantung kepada Hari Valentine, jika perempuan hanya sedikit memberikan cokelat kepada pria maka tentu semakin sedikit pula balasan dari pria.
Ini juga berhubungan dengan angka lajang di Jepang yang terus meningkat seiringan dengan penurunan minat masyarakat dalam berkencan dan hubungan seksual.
Para pria mulai meninggalkan White Day karena dianggap menyebabkan stres karena tujuan memberi yang salah. Bukannya dilakukan karena rasa ketertarikan atau cinta, mereka justru merasa "hari jawaban" tersebut sebagai paksaan.
Menurut penulis, tentu tidak ada salahnya jika Anda ataupun para pria lainnya ingin membalas perempuan yang sudah memberikan hadiah kepada Anda walaupun di Indonesia tradisi ini tidak dijalankan. Sama dengan Hari Valentine, White Day pun sekarang tidak selalu dihubungan dengan pasangan perempuan Anda. Bisa saja Anda ingin memberikan balasan kepada adik perempuan ataupun ibu yang sudah memberikan cokelat di Hari Valentine.Â
Walaupun begitu, alangkah baiknya jika Anda membalas kasih sayang dari pacar, istri, kakak perempuan, adik perempuan ataupun ibu Anda setiap hari, bukan hanya pada White. Sebagaimana kalimat "setiap hari adalah hari kasih sayang".Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H