Mohon tunggu...
Jeniffer Gracellia
Jeniffer Gracellia Mohon Tunggu... Lainnya - A lifelong learner

Menulis dari Kota Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Rasisme dan Kekerasan Anti-Asian Terus Meningkat di Amerika Serikat?

23 Februari 2021   15:45 Diperbarui: 31 Maret 2021   10:56 2096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam beberapa kasus dilaporkan bahwa pelaku mengulangi sebutan yang dibuat oleh Presiden Trump.  Selain Chinese Virus, Trump juga kerap menyebut virus Covid-19 ini dengan nama buatannya seperti Wuhan Virus, Wuflu hingga Kung Flu (dari seni bela dari Kung Fu yang berasal dari China).  

Hasil rekaman CCTV ketika seorang wanita 52 tahun keturunan Asia didorong oleh pria 47 tahun | Foto diambil dari The Sun
Hasil rekaman CCTV ketika seorang wanita 52 tahun keturunan Asia didorong oleh pria 47 tahun | Foto diambil dari The Sun

Sebuah solusi?

6 hari setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden menjabat, ia menandatangani sebuah memorandum yang isinya mengutuk seluruh tindakan rasisme, xenophobia dan intoleransi terhadap AAPI. 

Walaupun secara tersirat, Biden juga mengecam tindakan Trump selaku pemimpin politik yang selama ini mereferensikan Covid-19 berdasarkan lokasi geografis asalnya yang kemudian memicu ketakutan tidak berdasar dan mengembangkan sebuah stigma yang rasis.

Kasus rasisme dan kekerasan anti-asian pun mulai mendapatkan perhatian masyarakat Amerika Serikat hingga masyarakat internasional. Artis dari Amerika Serikat pun mulai menyebarkan sekaligus meningkatkan kesadaran betapa merusaknya tindakan rasisme ini, seperti Olivia Munn, Henry Golding, Daniel Dae Kim, Daniel Wu, Gemma Chan, Simu Liu, hingga Chloe Bennet.

Menutup artikel ini, menurut penulis rasisme anti-Asian ini jika dibiarkan akan menjadi sebuah babak baru setelah rasisme kepada Afrika-Amerika di Amerika Serikat. 

Walaupun berbeda latar belakang, rasisme kepada Afrika-Amerika yang memiliki kulit hitam hingga sekarang pun masih kerap terjadi. Sebagai wakil rakyat, kebijakan yang tepat sasaran sangat diperlukan dalam menyelesaikan atau setidaknya mengurangi kasus rasisme Anti-Asian.

Sumber: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 8

Baca juga: Soul Food: Saksi Bisu Perbudakan Etnis Afrika-Amerika di Amerika Serikat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun