Sekarang, mereka yang bukan keturunan China pun menjadi korban dari sentimen ini di Amerika Serikat namun juga terjadi kepada mereka yang keturunan Asia. Salah satunya adalah Vicha Ratanapakdee, seorang lelaki berusia 84 tahun.Â
Ratanapakdee yang merupakan seorang imigran dari Thailand saat itu sedang menikmati jalan paginya di sekitar tempat tinggalnya di San Fransisco. Nahas, Ratanapakdee kemudian didorong oleh seorang lelaki berusia 19 tahun dan menyebabkan pendarahan otak yang merengut nyawanya.
Trump, Chinese Virus, Wuflu dan Kung Flu
Salah satu alasan meningatnya sentimen yang menyebabkan tindakan rasisme hingga kekerasan yang dialami oleh keturunan seluruh Asia adalah dikarenakan merebaknya pandemi Covid-19.Â
Dikutip dari wawancara BBC dengan Kimberly Ha, seorang perempuan 38 tahun keturunan China dan Kanada, dimana ia menceritakan bagaimana ia diteriaki ketika ia sedang berjalan dengan anjingnya di New York.Â
"Saya tidak takut pada orang-orang China yang radiokatif. Kalian tidak boleh berada disini, keluar dari negara ini, saya tidak takut dengan virus yang kalian bawa", begitulah kalimat yang dilontarkan kepada Kimberly dari orang yang tak ia kenal.
Kimberly Ha bukanlah satu-satunya yang merasakan perbedaan perlakuan ini setelah merebaknya virus yang disebut-sebut berasal dari Wuhan, China ini. Walaupun bukan alasan tunggal, pandangan Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ikut meningkatkan sentimen anti-Asian.Â
Ketika kasus covid-19 mulai meruak di Amerika Serikat, Trump berulang kali menyebut virus ini sebagai Chinese Virus yang menurut para pengamat tidak membedakan antara China, pemerintah China ataupun mereka yang keturunan China.
Bagaimana sebutan Chinese Virus tidak adil dan menstigmatisasi, Trump tetap menggunakan penyebutan sebutan dengan alasan karena pemerintah China menyalah virus tersebut berasal dari tentara Amerika Serikat.
Seperti menuangkan minyak tanah dalam api, tindakan Trump ini semakin membakar sentimen anti-Asian dan menganggap tindakan rasisme adalah hal yang tepat dilakukan.Â
Keadaan semakin buruk dengan pandemi yang kian memburuk ditambah dengan permasalahan ekonomi yang menyebabkan kelelahan fisik dan mental, walaupun menurut penulis alasan ini tidak membenarkan tindakan tersebut.