Mohon tunggu...
Jeniffer Gracellia
Jeniffer Gracellia Mohon Tunggu... Lainnya - A lifelong learner

Menulis dari Kota Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sejarah Cakwe yang Penuh Kebencian dan Dendam

1 Februari 2021   10:00 Diperbarui: 1 Februari 2021   10:11 2831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung Qin Hui dan istrinya di Kuil Yue Fei | Foto diambil dari art-and-archaeology.com

Sekarang Yue Fei dianggap sebagai seorang pahlawan nasional di China dan kematiannya dijadikan sebagai sebuah teladan kesetiaan dalam budaya milik China. Sedangkan Qin Hui dan istrinya dianggap sebagai pengkhianat dan dibenci oleh masyarakat saat itu.

Walaupun Qin Hui dan istrinya tidak dihukum oleh Kaisar, mereka dihukum selamanya oleh masyarakat saat itu (dan mungkin dihukum oleh kita juga) secara simbolis dengan menggorengnya dengan minyak panas dan memakannya. Minyak panas disini juga menjadi simbol akan minyak panas neraka, sebagaimana kerap dituliskan dalam budaya Tionghoa dimana seseorang yang berdosa kelak akan digoreng di minyak panas neraka.

Walaupun masih diceritakan turun temurun sebagai sebuah peristiwa penting di China, di Indonesia sendiri sejarah ini sangat jarang diketahui oleh masyarakat. Tidak heran karena cakwe sendiri sebenarnya sudah berusia cukup lama dan bermigrasi dari China melewati negara-negara lain di Asia Tenggara, barulah sampai di Indonesia. 

Dari tulisan ini, penulis berharap ketika Anda menikmati cakwe, mungkin Anda bisa teringat bagaimana kesetiaan Jenderal Utama Yue Fei dan pengkhianatan Qin Hui diabadikan lewat cemilan ini.

Sumber 1,2, dan 3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun