Mohon tunggu...
Jeniffer Gracellia
Jeniffer Gracellia Mohon Tunggu... Lainnya - A lifelong learner

Menulis dari Kota Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Perebutan Kimchi antara China dan Korea Selatan

2 Desember 2020   15:55 Diperbarui: 2 Desember 2020   16:14 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walaupun begitu, artikel yang provokatif dari Global Times membuat perseturuan antara masyarakat China dengan Korea Selatan dengan ajang saling merebut budaya kimchi.

Dari pemerintahan China sendiri, melalui Kementerian Pertanian China membuat pernyataan untuk membantah klaim Global Times bahwa China mendapatkan sertifikasi dari ISO untuk proses pembuatan kimchi. Justru China mendapatkan vertifikasi untuk pao cai, jenis sayuran acar lain yang dikonsumsi di China, dan berbeda dengan kimchi yang berasal dari Korea Selatan.

Pemerintah Korea Selatan juga senada melalui Kementerian Pertanian Korea Selatan bahwa sertifikasi ISO tidak ada hubungannya dengan kimchi Korea Selatan. Proses pembuatan kimchi yaitu kimjang dimana proses fermentasi dilakukan di toples tanah liat diakui oleh UNSECO sebagai Warisan Budaya Bukan Benda dan merupakan milik Korea Selatan dan Korea Utara.

Definisi apa itu kimchi juga sudah dikeluarkan oleh Food and Agriculture Organization pada tahun 2001.Fakta dimana 40% kimchi buatan pabrik China sebenarnya adalah perusahaan tersebut kebanyakan merupakan perusahaan milik Korea Selatan yang membuka pabriknya di China karena permintaan akan kimchi yang tinggi di China.

Sumber:

Youmi Kim; Mike Ives, "Is China Laying Claim to Kimch, Too? Some Koreans Thinks So", 01 Desember 2020, New York Times

BBC News, "Kimchi ferments cultural feud between South Korea and China", 01 December 2020, BBC News

The Korea Times, "South Korea refutes China's claim on industrial standard for kimchi", 30 November 2020, The Korea Times

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun