Mohon tunggu...
Jeni Elkana
Jeni Elkana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Faktor, Alasan, Penyebab & Dampak serta Solusi dari Perceraian

6 Maret 2024   22:15 Diperbarui: 6 Maret 2024   22:29 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


*Bahaya masa remaja kedua

Pasangan yang baru bercerai sering mengalami masa remaja kedua. Mereka mencicipi kemerdekaan baru dengan memburu serangkaian hubungan asmara dengan tujuan untuk menaikkan harga diri yang jatuh atau untuk mengusir kesepian. Hal ini bisa menimbulkan problem baru yang lebih buruk dan tragis karena tidak mempertimbangkan baik-baik langkah yang dilakukan.


Solusi untuk mengatasi masalah perceraian

Perceraian bukanlah hal yang terbaik karena ada dampak-dampak buruk yang harus dihadapi. Walaupun perkawinan tampak hampir hancur, tidaklah baik untuk menghancurkannya dengan bercerai. Berpikirlah untuk mempertahankan perkawinan Anda demi anak dan keluarga. 

Jika pasangan Anda tampaknya tidak baik atau tidak menyayangi Anda, cobalah komunikasikan hal ini dengan pasangan Anda dengan cara yang baik karena kebanyakan faktor perceraian karena kegagalan berkomunikasi. Hindari berpikir untuk berselingkuh karena hal itu akan memperburuk keadaan. Hal yang bisa dicoba adalah:

*Membangun Rasa Percaya
*Mau Berkompromi
*Mengutarakan Perasaan Pribadi
*Menjadi Pendengar yang Baik
*Belajar Memaafkan
*Menyusun Goals Rumah Tangga
*Memberi Ruang untuk Pasangan
*Menjadi Teman bagi Pasangan
Perceraian bukanlah jalan keluar terbaik. Sebelum bercerai pertimbangkan secara matang akibatnya hingga jauh ke depan. Banyak pengalaman menunjukkan bahwa perkawinan yang bermasalah masih bisa diselamatkan tanpa perlu bercerai.

Ditulis oleh

Riyan Azrul Ananda (222121052)

Jeni Elkana (222121059)

Septy Yunita Setiyani (222121077)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun