"Ojo langsung munggah tensi nek nonton berita. Dipikir dhisik. Yang jelas, semua kebijakan pemerintah itu, gak ada yang dimaksudkan untuk menyengsarakan masyarakat. Pasti sudah dipikirkan, untung rugi, baik buruk. Lha kalau rakyat susah, pemerintah juga susah kok."
"Opo yo ngunu, yo, Pah" Bu Anna meletakkan baskom kacang ijonya. Sudah selesai. David Mangkuprojo anak laki-laki kesayangannya suka sekali makan kolak kacang ij0.
"Lha iyaa..." Pak Robin meraih sepotong singkong rebus lagi.
"Supaya Covid-19 ini segera minggat, wes manut wae opo jare pemerintah. Semua harus bekerja sama. Nek ada yang kurang sesuai, ya dibicarakan. Kabeh kui iso dirembug (semua itu bisa dibicarakan), kita ini manusia. Bukan kingkong. Dikasih Tuhan kelebihan untuk menjalin komunikasi. Tapi yo ojo terus gontok-gontokan. Dibicarakan dengan hati lapang dan pikiran jernih. Jauhkan prasangka, jauhkan keinginan menang sendiri. "
"Yo wis nek nuuw,"
Bu Anna bangkit dari kursinya.
"Lho, mau ke mana?
"Lha, ganti baju. Selak tutup (baca---keburu tutup),"
"Apa yang selak tutup?" Pak Robin bengong.
"Ya tokonya Pak Wardi. Jarene arep kridit hom titer,"
Pak Robin tergelak. Istrinya ini memang selalu bisa membuatnya tertawa.