Si Ibu : "Beneran nggak apa-apa mba?? Kakinya gimana??"
Tera : "Bener kok bu, saya baik-baik aja"
Sampe berkali-kali saya yakinin ibu ini kalo nggak ada luka sama sekali.
Eh si Ibu ini malah 'menyodorkan' 100ribu ke saya sebagai ganti rugi!
Yaa saya TOLAK lah, wong saya baik-baik aja kok! Dan baretan di motor juga tipis kok.
Tera : "Enggak usah bu, gak kenapa-kenapa kok." lalu saya melaju lagi deh....
* * *
Pindah ke lain cerita. Persis kemarin, hari minggu siang di Pondok Bambu Casablanca. Ketika saya (juga) sedang berkendara motor ke arah Kp Melayu.
Nggak biasa-biasanya siang-siang macetnya seperti Senin pagi. Usut punya usut ternyata baru aja terjasi kecelakaan lalul lintas: MOTOR DI SEREMPET MOBIL.
Karna penasaran dan lagi nggak buru-buru, saya menepi dan menyimak cerita dari korban serempet itu. Nah kali ini korbannya Ibu-ibu yang sangat LEBAYYYYYY.
Saya lebih menilai sikap lebay ibu ini sebagai wujud MEMANFAATKAN kondisi dia sebagai korban.
Sejauh saya dengerin sinkronisasi cerita antara "tersangka", "korban", dan "saksi".. juga melihat keadaan fisik si ibu yang SAMA SEKALI gak terluka... yah ini sepertinya nggak jauh beda sama kecelakaan kecil yang saya alami di cerita diatas.
Si Ibu nangis tersedu-sedu sambil pegangi lutut yang menurut dia engselnya bergeser -lahh...
*Ckckck gimana bisa engselnya bergeser, wong motornya keserempet nggak sampe jatuh kok*
Ibu itu cuma HAMPIR JATUH...
Sementara.... si "tersangka" pasrah aja, daripada dikeroyok massa.. keluar deh dari koceknya Rp 200.000 sesuai yang diminta oleh "korban".