Mestinya pemerintah belajar dari negara maju macam Amerika Serikatdan Inggris soal pemberian tunjangan. Â Di Amerika Serikat,besaran gaji dan tunjangan guru di dihitung dari seberapa lama guru tersebut mengabdi dan efektifitas mengajar yang dilakukan. Semakin berprestasi dan tinggi efektifitas cara mengajar maka semakin tinggi pula pendapatan yang diraih.
Adapun guru di Inggris berlomba memberikan pola dan cara pengajaran yang efisien, baik pada level kompetensi ataupun profesionalitas mereka. Pemerintah Inggris akan memberikan penghargaan khusus bagi guru yang berprestasi. Oleh karena itu, teknik dan cara mengajar di sana memiliki kualitas yang tinggi sehingga acapkali menjadi rujukan negara lain.
Ke depan, barangkali penerapan kebijakan remunerasi kepada guru akan lebih mampu merangsang guru meningkatkan kompetensi mereka, karena besaran gaji mengait langsung dengan tingkat kompetensi yang dimiliki.Â
Jangan sampai program sertifikasi guru hanya bersifat "belas-kasihan" dalam semangat "proyek bagi-bagi", kasihan rakyat selaku konsumen pendidikan  yang  telah  membiayai.
Ingat, PBB dalam Sustainable Development Goal 2015-2030 bidang pendidikan mengamanatkan bahwa tahun 2030 seluruh negara di dunia harus memastikan bahwa generasi muda dididik oleh guru yang berkualitas, terlatih secara profesional, bermotivasi tinggi dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Sebuah langkah besar yang perlu dilakukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H