Mohon tunggu...
Jendra Davira Ari Purba
Jendra Davira Ari Purba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Untag Surabaya

Saya mahasiswa untag surabaya yang mengambil teknik industri, dikarenakan cita-cita saya ingin membuat suatu industri yang sehat dan efesien.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Untag Teknik Industri Membantu Perusahaan Dalam Mengurangi Produk Reject agar Lebih Profit

25 Juni 2023   15:20 Diperbarui: 25 Juni 2023   15:46 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam penelitian ini, Diagram Pareto digunakan untuk menganalisa data PT. MSM yang menyangkut jenis kecacatan yang terjadi pada bulan Febuari – Mei 2023.

Dari perhitungan di atas dapat diketahui frekuensi dan presentase komulatif, maka langkah selanjutnya dibuat suatu diagram pareto sebagai berikut:

Dan diketahui pada diagram pareto bahwa kecacatan sumbu ganda dan panjang ukuran tidak sesuai sangatlah tinggi persentasenya lebih dari 80%. Sehingga perlu dilakukan perbaikan untuk mengurangi kecacatan produk lilin di PT. MSM. Dengan urutan kecacatan dari terbesar ke terkecil adalah:

  • Sumbu ganda
  • Panjang ukuran tidak sesuai
  • Bentuk kerucut tidak presisi
  • Warna pudar
  • Bau tengik

3. Tahap Analyze

Untuk mengetahui akar penyebab masalah dari kecacatan poduk tersebut, maka pada langkah ini dilakukan dengan menggunakan metode bertanya mengapa beberapa kali kecacatan sering terjadi. Adapun kategori faktor utama dalam mempengaruhi adanya kecacatan pada produk adalah sebagai berikut.

  • Manusia: Kegiatan yang berkaitan dengan kondisi fisik, lingkungan kerja, dan keterampilan pekerja.
  • Material: Material yang berkaitan dengan bahan baku pembuatan lilin.
  • Mesin: Mesin yang berkaitan dengan penggunaan dan pemeliharaan mesin produksi lilin.
  • Metode: Metode yang berkaitan dengan metode pengerjaan dalam proses produksi.

Hasil pengolahan data yang sudah didapat ada 2 kecacatan terbesar yaitu sumbu double dan panjang ukuran tidak sesuai.

Faktor – faktor penyebab terjadinya kecacatan diolah menggunakan diagram fishbone agar dapat membantu menjelaskan faktor penyebab secara spesifik, sehingga akan mempermudah dalam menentukan solusi yang dapat mencegah dan meminimalisir terjadinya cacat yang sama yaitu:

Kecacatan sumbu ganda, faktor yang menyebabkan adalah :

  • Metode yang digunakan dalam pemilihan material tidak sesuai standart dan juga tidak adanya standart mengakibatkan terjadinya kesalahan terhadapat bahan baku yang digunakan sehingga adanya sumbu bekas produk BS yang masuk ke dalam produksi.
  • Manusia juga menyebabkan terjadinya kecacatan pada produk yaitu sumbu double beberapa hal yang menyebabkan yaitu operator kurang teliti dan operator lalai yang disebabkan operator kurang fokus.
  • Material yang digunakan dalam bahan baku produksi tidak sesuai yaitu material bekas yang tidak disortir.
  • Mesin yang digunakan yaitu mesin hopper tidak ada alat saring dan tidak ada mesin saring. 

Kecacatan panjang ukuran tidak sesuai, faktor yang menyebabkan adalah :

  • Metode yang menyebabkan yaitu tidak ada standart pengaturan mesin dan jadwal pergantian pisau sangat berpengaruh dalam produksi.
  • Manusia yaitu operator kurang kompeten dan memahami standart karena sering dilakukan rolling pada bagian produksi yang membuat operator berbeda-beda tiap produksi.
  • Mesin yang digunakan menggunakan pisau mesin tumpul serta kurang rapat kunci mesin menyebabkan panjang ukuran berbeda – beda dalam produksi.

4. Tahap Improvement
Dalam tahap improve dilakukan peningkatan kualitas terhadap suatu permasalahan sehingga dilakukan analisis solusi menggunakan metode 5W+2H kemudian mengimplementasikan solusi yang paling tepat dalam suatu bentuk perbaikan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Hasil analisis 5W+2H sebagai rencana perbaikan pada produksi lilin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun