Mohon tunggu...
Kris Budiharjo
Kris Budiharjo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Jemparingan Mataraman gaya Keraton dan gaya Pakualaman Jogja

Pegiat Jemparingan Mataraman gaya Kraton Yogyakarta & gaya Pakualaman, website: KrisAmbar.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jemparingan Jogja - Dolanan Tradisional dari Kraton

5 Oktober 2022   22:48 Diperbarui: 27 Januari 2023   00:38 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Eits ... jangan takut dulu, ya ! Pocong, adalah bahasa kromo-inggil artinya : pantat / bokong. Setiap pemanah yang mengenai pocong, poinnya dikurangi 1 (satu). Seru, khan !!!

BACA : AWAS ADA POCONG !

Dok Pribadi
Dok Pribadi

# Jemparingan : Permainan para putra-putri Kraton


Tahukan adik-adik, kalau jaman dahulu dolanan panahan ini HANYA boleh dimainkan oleh para bangsawan, putra DAN putri Sultan, serta anak-anak pembesar istana yang berpangkat tinggi saja?

Yup ! ... di Sekolah Tamanan yang terletak di dalam kompleks karaton Yogyakarta, jemparingan Mataraman diajarkan untuk sarana pembentukan karakter ksatria.

Ksatria itu tidak melulu kaum pria lho, tapi wanita juga (harus) memiliki watak ksatriya.

Yang dimaksud watak ksatriya Mataram adalah : nyawiji (fokus / konsentrasi) - greget (artinya: semangat) - sengguh (jati-diri / sikap percaya diri) - ora mingkuh (berani bertanggung-jawab).

Nah, nilai-nilai ksatriya Jawa / Mataram ini diajarkan lewat dolanan tradisional panahan kraton.

Sampai sekarang, dolanan jemparingan Mataraman gagrag (gaya) karaton Ngayogyakarta Hadiningrat ini masih dilestarikan, dan rutin dimainkan oleh para abdi-dalem karaton Yogyakarta.

Dok. Kris
Dok. Kris
Tiap Selasa-sore, bertempat di halaman Kagungan Dalem Bangsal Kamandungan, para abdi-dalem Kraton yang tergabung dalam klub jemparingan "GANDHEWA MATARAM" ini selalu netepi kesagahan (berkomitmen) marak-sowan untuk bermain jemparingan bersama-sama. 

Suasananya tidak pernah berubah ... riuh, kadang diselani dengan canda-tawa antar penjemparing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun