Pendidikan Islam bertujuan agar peserta didik mampu bersosialisasi dengan masyarakat sekitar dengan baik, sehat jasmani dan rohani, memiliki keceradasan yang komprehansif, cerdas intelektual, emosional, moral, spiritual. Cerdas secara matematis, kinestetis, linguistis, teoritis, aplikatif. Beriman, bertakwa, tawakkal, mulia dan sejumlah sifat-sifat mulia lainnya.
Dengan demikian, tujuan pendidikan Islam itu luas, seluas kesempurnaan yang diketahui manusia dengan batas-batas kemanusiaan. Termasuk juga berakhlak dengan akhlak Allah SWT, dengan meneladani al-Asma al-Husna-Nya. Jadi, tujuan pendidikan Islam, terluas, terdalam, terkomprehensif. Tinggal lagi yang perlu dicapai, termasuk aplikasi teori-teori dan nilai-nilai pendidikan.
Pendidikan Islam pada era Rasulullah SAW, juga mencakup hal-hal yang disebut di atas. Akan tetapi pendalaman, penekanannya tentu tidak sesuai dengan zaman kekinian. Tujuan-tujuan tersebut di antaranya dapat diungkapkan sebagai berikut:
- Hasanat di Dunia dan di Akhirat
- Hasanat maksudnya adalah meraih kebahagiaan, kebaikan, kesejahteraan, kedamaian, keberhasilan.
- 'Ubudiyyat Kepada Allah
- Maksud 'ubudiyyat di sini adalah penghambaan diri kepada Allah SWT. Karena mausia itu adalah ciptaan Allah sudah sewajarnya berhina diri di hadapan Allah. Asal kata dari i'ubudiyyat sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya berasal dari tiga huruf, yaitu al-'aiyn, al-ba', dan al-dal. Artinya adalah layin (lemah), dan dzillu (hina).
- Pemimpin yang Bertanggung Jawab
- Istilah pemimpin dalam sejarah politik Islam, dikenal dengan tiga istilah popular, yaitu al-amir, al-kalifat dan al-imam. Dalam Hadits terdapat satu lagi Hadits popular yang menyebut ra'in sebagai pemimpin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H