Hovland mendefinisikan proses komunikasi sebagai proses yang memungkinkan seseorang menyampaikan rangsangan untuk mengubah perilaku orang lain. (Mulyana, 2010: 62). Komunikasi membutuhkan minimal dua orang agar terwujud komunikasi yang efektif. Komunikas pada sejatinya akan membutuhkan saluran komunikas.
Pola Komunikasi adalah sebagai berikut:
1. Saluran Komunikasi Formal
2. Saluran Komunikasi Nonformal
Ad1. Saluran Komunikasi Formal
1.1. Komunikasi dari atas ke bawah
Dipakai untuk menyampaikan informasi, mengarahkan, mengkordinasi, memotivasi, memimpin dan mengendalikan berbagai kegiatan dibawah.
Menurut Katz dan Kahn komunikasi kebawah punya 5 tujuan pokok:
- Memberikan pengarahan atau instruksi kerja
- Memberi informasi tentang mengapa suatu pekerjaan harus dilaksanakan
- Memberikan informasi mengenai prosedur dan praktek organisasional
- Memberikan umpan balik pelaksanaan kerja kepada karyawan
- Memberikan informasi tentang aspek-aspek yang membantu organisasi menanamkan pengertian tentang tujuan yang ingin dicapai
Komunikasi dari atas ke bawah mempunyai kelemahan berupa sensor atas informasi penting kepada bawahan
1.2. Komunikasi dari bawah ke atas
Pesan atau ide berasal dari bawahan dan bawahan terlibat langsung dalam pengambilan keputusan
Manajer harus percaya penuh kepada bawahannya
Kelemahan nya adalah bawahan menyampaikan informasi yang baik-baik saja
1.3. Komunikasi Horizontal
Komunikasi antar manajer, antar sejawat atau antar karyawan
Tujuan: melakukan persuasi, mempengaruhi dan memberikan informasi kepada bagian atau departemen yang memiliki kedudukan sejajar
Bersifat koordinatif
Penting bila tingkat ketergantungan antar divisi cukup besar.
1.4. Komunikasi Diagonal
Melibatkan komunikasi antara dua tingkat organisasi yang berbeda
Diterapkan pada organisasi yang terdapat keterkaitan dan ketergantungan yang besar pada setiap divisi
Keuntungan nya adalah penyebaran informasi lebih cepat dan individu dari departemen lain dapat membantu menyelesaikan masalah sedangkan kelemahannya adalah mempunyai kemungkinan mengganggu komunikasi rutin
Keterbatasan Komunikasi Formal
Keterbatasan untuk masuk kedalam proses pengambilan keputusan
Banyak jalur yang harus dilalui untuk dapat berkomunikasi secara langsung dengan manajer puncak
Gagasan yang jitu dari bawah harus melalui manajer tingkat bawah lalu manajer tingkat menengah sebelum sampai ke manajer puncak.
Distorsi pesan, setiap pesan yang mengalir dari atas maupun bawah memungkinkan adanya perubahan terhadap pesan aslinya.
Ad2. Saluran Komunikasi Informal
Komunikasi informal cenderung luwes dan tidak ketat, seperti terjadi disaat-saat istirahat kerja dikantor. Garis atau kotak yang ada dalam organisasi tidak mampu mencegah orang-orang yang ada dalam organisasi untuk saling bertukar informasi antara satu dengan yang lain.
Informasi saluran komunikasi informal bersifat umum seperti humor, keluarga, anak-anak, dunia olahraga, musik, acara film, TV maupun situasi kerja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H