[11] Iratius Radiman (dkk.), Ensiklopedi Singkat Astronomi dan Ilmu yang Bertautan, (Bandung : Penerbit ITB, 1980), h. 6-7.
[12] Muhyiddin Khazin, Ilmu Falak dalam Teori dan Praktek, (Yogyakarta : Buana Pustaka, 2004), h. 3-4.
[13] Ira Lapidus, a History of Islamic Societies, (Cambrige: Cambrige University Press, 1995), h. 94.
[14] Salinan buku ini terdapa di berlin dengan judul Islah al-Majisti atau Correction of almagest.
[15] Parallax ialah perubahan kedudukan suatu benda karena perpindahan tempat pengamatan. Dalam astronomi berarti beda lihat. Jadi merupakan perbedaan arah sebuah benda langit dipandang dari titik pusat bumi dan dari tempat pengamatan di permukaan bumi.
[16] Tebel lain yang sangat terkenal diciptakan ileh Ibnu Yunus melalui karyanya az-Ziz al-Kabir al-Hakimi atau Ziz Ibnu Yunus atau sekarang dikenal dengan persi bahasa Inggris Hakemite Astronomical Tabel. Karya ini mulai disusun pada tahun 380 H. / 990 M. Kemudian disempurnakan lagi di saat menjelang akhir hayatnya. Ziz yang terdiri dari empat jilid ini kemudian tersebar ke berbagai penjuru dunia yang bobot mutunya lebih tinggi dibandingan karya Ptolemy.
[17] Poeradisastra, Sumbangsih Islam kepada Ilmu dan Kebudayaan Modern, (Jakarta: Girimukti, 1981), h. 123.
[18] Ibid., h.77.
[19] W. Montgomery Watt, Kejayaan Islam, Kajian Kritis dari Tokoh Orientalis, (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1990), h. 236.
[20] Lengkapnya lihat di Moh. Murtadlo, Ilmu Falak Praktis, (Malang : UIN Malang Press, 2008), h. 23.
[21] Alat pengintai ruang angkasa.