Secara keseluruhan, "Impian Tiongkok" (China Dream) merangkum visi yang mencakup kemakmuran ekonomi dan ambisi geopolitik, mewakili pendekatan neo-merkantilis Tiongkok terhadap hubungan internasional. Intinya adalah menggunakan kebijakan ekonomi untuk memajukan tujuan geopolitik yang lebih luas. Inisiatif seperti Belt and Road Initiative (BRI) adalah bagian penting dari strategi ini, memungkinkan Tiongkok untuk menjalin hubungan bilateral dengan negara-negara yang berpartisipasi sesuai dengan tujuan strategisnya.
Melalui BRI dan proyek-proyek ekonomi lainnya, Tiongkok tidak hanya berusaha untuk memperkuat pertumbuhan ekonominya sendiri, tetapi juga untuk meningkatkan pengaruhnya di panggung global. Dengan berinvestasi secara strategis dalam infrastruktur dan membina hubungan ekonomi dengan negara-negara mitra, Tiongkok bertujuan untuk menjadi pemain utama dalam urusan internasional sambil membentuk kembali lanskap geopolitik sesuai kepentingannya.
Impian Tiongkok (China Dream) juga menunjukkan bahwa tujuan ekonomi dan geopolitik saling terkait, menyoroti hubungan erat antara ekspansi ekonomi dan pengaruh geopolitik. Seiring Tiongkok terus meningkatkan posisinya sebagai kekuatan ekonomi global, perjalanan menuju Impian Tiongkok akan membentuk dinamika hubungan internasional di abad ke-21, mendorong negara lain untuk mengevaluasi kembali strategi dan posisi mereka sebagai respons terhadap pengaruh yang semakin besar dari Tiongkok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H