Mohon tunggu...
Dewa Aji Nugraha
Dewa Aji Nugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Traveller and World War & World Conflicts Analysers

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Impian Tiongkok" (China Dream): Negara "Neo-Merkantilisme" yang Sedang Bangkit di Arena Perekonomian Global Modern

8 Maret 2024   03:19 Diperbarui: 8 Maret 2024   03:19 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara keseluruhan, "Impian Tiongkok" (China Dream) merangkum visi yang mencakup kemakmuran ekonomi dan ambisi geopolitik, mewakili pendekatan neo-merkantilis Tiongkok terhadap hubungan internasional. Intinya adalah menggunakan kebijakan ekonomi untuk memajukan tujuan geopolitik yang lebih luas. Inisiatif seperti Belt and Road Initiative (BRI) adalah bagian penting dari strategi ini, memungkinkan Tiongkok untuk menjalin hubungan bilateral dengan negara-negara yang berpartisipasi sesuai dengan tujuan strategisnya.

Melalui BRI dan proyek-proyek ekonomi lainnya, Tiongkok tidak hanya berusaha untuk memperkuat pertumbuhan ekonominya sendiri, tetapi juga untuk meningkatkan pengaruhnya di panggung global. Dengan berinvestasi secara strategis dalam infrastruktur dan membina hubungan ekonomi dengan negara-negara mitra, Tiongkok bertujuan untuk menjadi pemain utama dalam urusan internasional sambil membentuk kembali lanskap geopolitik sesuai kepentingannya.

Impian Tiongkok (China Dream) juga menunjukkan bahwa tujuan ekonomi dan geopolitik saling terkait, menyoroti hubungan erat antara ekspansi ekonomi dan pengaruh geopolitik. Seiring Tiongkok terus meningkatkan posisinya sebagai kekuatan ekonomi global, perjalanan menuju Impian Tiongkok akan membentuk dinamika hubungan internasional di abad ke-21, mendorong negara lain untuk mengevaluasi kembali strategi dan posisi mereka sebagai respons terhadap pengaruh yang semakin besar dari Tiongkok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun