Yang unik dari pola pendidikan Israel ini adalah, ibu boleh mendidik anak tetapi ayahlah yang bertanggung jawab atas pendidikan itu. Jadi ibu, tidak boleh dipersalahkan kalau anaknya tidak beres.
Tenang Tenang... Saya tahu ini tidak adil bagi para lelaki. Jangan dulu keluar ucapan, "Tuhkan lelaki selalu salah!" Jangan dulu yaaa. hehe
Mari saya tunjukkan hal-hal menarik jika lembaga-lembaga pendidikan di tengah keluarga kembali berfungsi seperti pada jaman Israel kuno.
1. Pendidikan Keluarga  Mampu Mengokohkan Iman Anak
Masa pandemik merupakan waktu yang tepat untuk kita (khususnya orangtua) mengajarkan iman kepada anak. Tidak saja mendengarkan teori, anak-anak dapat melihat secara langsung perilaku orangtuanya. Bagaimana ketekunan ayah dan ibunya menjalankan ibadah, bagaimana ayah dan ibunya mengandalkan doa dalam menghadapi masa sulit, bagaimana ayah dan ibunya menjaga intergritas hidup di tengah dunia yang semakin rumit ini, dan sebagainya.
2. Pendidikan Keluraga Mampu Membentuk Karakter Anak
Rasa tanggung jawab, peduli, memaafkan, menghormati orang lain, kerja keras, taat, dan berbagai karakter lainnya  akan lebih leluasa di ajarkan oleh orangtua pada masa-masa ini. Di sekolah anak tidak selalu mendapat perhatian khusus, karena ada banyak murid yang harus di atasi oleh sang guru. Tetapi di rumah, orangtua dapat memantau bagaimana pertumbuhan mental anak. Apakah ia malas, apakah ia kurang daya juang, apakah ia taat, dan sebagainya. Dengan pengamatan tersebut anda tahu harus mengajarkan dan memberi teladan di bagian mana.
3. Pendidikan Keluarga Mengajarkan Anak Arti Pernikahan
Ini adalah waktu yang tempat untuk mengajarkan anak anda apa arti pernikahan, tentu tidak dengan menggunakan papan tulis atau rumus-rumus tertentu. Cukup dengan menunjukkan rasa saling kasih yang tulus, saling menghormati, saling mendukung dan saling percaya. Dengan demikian anak dapat belajar bagaimana seharusnya menjadi suami, jika dia perempuan dia dapat melihat gambaran nyata bagaimana seharusnya menjadi isteri dan ibu.
4. Pendidikan Keluarga Memulihkan Kembali Peran Penting Ayah.
Nah, ini dia untuk para lelaki! Mungkin kita pernah mendengar istilah "Negeri tanpa ayah". Bagi saya ungkapan itu bermakna sangat dalam dimana para ayah tidak berfungsi dengan baik. Tidak dipungkiri hingga saat ini masih banyak ayah yang mengecewakan anaknya.