Saya teringat kisah Gilang Baskara dan Boris, keduanya adalah seorang  komedian tunggal yang sukses menembus pasar industri. Beberapa tahun silam, keduanya menempuh pendidikan di Universitas Parahyangan, salah satu Universitas swasta yang terpandangan di Bandung, tentu saja biaya kuliahnya "lumayan".
Boris mengambil jurusan Hukum sedangkan Gilang mengambil jurusan Hubungan Internasional. Boris menyelesaikan penddikannya hingga mencapai gelar sarjana sedang Gilang sampai hari ini belum menyelesaikan skripsinya.
Lantas keduanya mengikuti audisi SUCI (Stand Up Comedy Indonesia) yang diselenggarakan oleh Kompas TV dan hingga saat ini karier Gilang dan Boris cukup stabil di dunia komedi tunggal.
Ketika Soleh Solihun bertanya, mengapa Gilang tidak ingin mendapatkan gelar sarjananya, Gilang menjawab bahwa dia merasa pekerjaannya sekarang sudah menghasilkan uang dan dia menyukai pekerjaannya (Kurang lebih begitu jawabannya, kalau mau lebih lengkap boleh lihat di akun Youtube Soleh Solihun).
Lantas apakah keputusan menjadi stand up komedian dikarenakan Boris dan Gilang tidak punya pilihan lain? Atau karena kampusnya kurang mahal? Saya rasa bukan. Ini adalah tentang apa yang ingin dipelajari, ini adalah tentang yang ingin dikerjakan.
Menurut saya belajar itu bukan tentang tempat, gedung, atau uang. Belajar adalah tentang hati. Mengapa masih ada yang merasa malu jika tidak diterima dikampus ternama? Â Mengapa ada yang masih memaksakan orang tua untuk dikuliahkan di universitas bergengsi padahal tidak serius belajar?
Pilihlah tempat dimana hatimu ingin belajar, bukan di tempat yang dianggap orang lain keren. Lantas bagaimana jika mereka memandang kita rendah? Ya sudah mau gimana? Biarkan waktu menunjukkan kualitasmu. Uh! Sok serius banget ya.. heheÂ
Yang ingin saya katakan, bahkan meskipun di sekolah "gratisan" kalau kita memberikan hati kepadanya maka kita akan belajar banyak hal. Hidup ini tidak terbatas pada ruangan segi empat yang kau sebut kelas.
Jadi jangan tunggu masuk Universitas ternama dulu baru belajar, kalaupun kamu  gagal tes, kalaupun  biayamu tidak cukup, bahkan kalaupun kamu hanya mampu masuk ke unversitas kecil yang tukang gorengan sebelahnya saja tidak sadar itu kampus... kamu tetap bisa belajar.
 Waktu akan terus berjalan, berhenti jadi orang gengsian! Kalau saat ini perjalanan hidup membawamu kesebuah tempat sederhana yang disebut orang "sekolah gratisan",  Tidak perlu khawatir. Mari buka diri, belajarlah banyak hal.
Tiranus adalah tempat saya berkuliah saat ini, gedungnya sederhana tapi mereka punya visi untuk menjadikan mahasiswa "Setia, Cendikia dan Berhati Mulia". Â Mungkin tahun ini akan menjadi tahun terakhir saya belajar di Tiranus, banyak hal yang sudah dilewati, lantas apakah saya sudah menjadi setia, cendikia, dan berhati mulia?