Setahun lalu saya pernah menuangkan isi hati saya dalam sebuah artikel berjudul "Yakin Mau Sekolah Teologi?" Saya menuliskannya karena waktu itu orang di sekitar saya memandang kecil jalur pendidikan yang saya tempuh ini.
"Sekolah pendeta" demikian mereka memberi nama. Tentu saja saya tidak bisa menyangkal pandangan-pandangan orang yang berkata, "anak-anak itu masuk sekolah pendeta karena tidak diterima di sekolah lain" seakan teologi adalah pilihan terakhir.
Atau "mereka masuk sana karena harus meneruskan jabatan orangtuanya" atau yang paling klise "mereka disuruh masuk sana biar gak bandel lagi" bisa saja itu benar, saya sendiri tidak tahu pasti motivasi setiap orang yang masuk ke kampus teologi. Hanya saja... Fiuh! Tidak sesederhana itu kawan!
Saya sudah berdamai dengan pandangan-pandangan tersebut. Seperti kata orang bijak, Biarlah orang berkomentar, karena tidak semua hal harus dijelaskan.
Akan tetapi minggu ini saya cukup terganggu dengan ucapan salah satu teman. Waktu itu kami sedang nongkrong santai, seseorang bertanya kepada saya, "Kak, kalau mau masuk ke Tiranus (tempat saya berkuliah sekarang) gimana caranya?"
Belum lagi saya menjawab seseorang sudah menyambar, "Emang kakak sekolah di mana?"
"Tiranus," jawab saya.
"Ooh sekolah gratisan itu ya..." balasnya datar tanpa sedikitpun ada raut penyesalan. Rasanya ada batu besar masuk ke tenggorokan! Saya tahu sih dia tidak bermaksud menyinggung, tapi saya tersinggung! Gimana dong? Hahahaha...Â
Saya tidak marah sih, Cuma kesel aja. Apa sih! hehe.. Saya merasa terusik saja... Apa yang salah dengan sekolah gratisan?
Pertama, ketahuilah tidak ada yang gratis di dunia ini kecuali pengampunan dari Tuhan Yesus, setidaknya itulah yang saya yakini.
Kedua, sekolah di Tiranus itu tidak gratis! Ada pihak-pihak tertentu yang kami sebut "sponsor", merekalah orang-orang berhati mulia yang tergerak memberi beasiswa sehingga saya dan beberapa teman tidak harus membayar biaya kuliah, memang dibandingkan fakultas kedokteran, sastra, komunikasi, hubungan internasional dan fakultas "keren|" lainnya biaya kuliahnya jauh lebih murah. Tapi bukan itu pointnya!