Mohon tunggu...
jefry Daik
jefry Daik Mohon Tunggu... Guru - seorang laki - laki kelahiran tahun 1987

pernah menjadi guru pernah menjadi penjual kue pernah menjadi penjual tahu pernah menjadi penjual Nasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Labirin pada Hatimu

6 Oktober 2020   14:44 Diperbarui: 6 Oktober 2020   14:57 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Ian (Unsplash.com)

Rumit, kasih!

Arah mengacu ibarat segenggam harapan palsu 

inginnya hanya membisu, tapi... jiwa terbawa masih

mata dan hati beradu, namun... masih pula tak sanggup melaju

banyak ulir disana...banyak pola yang sama, tapi masih kucoba menelaah

aku tersesat. Seperti inikah liar dalam lebat tatapanmu? 

kelihatan jalannya memberikan peluang, tapi ujungnya buntu

tak bisa pulang, seperti terpesona dalam bayang caramu

tersisa wajah menengadah ke atas

apakah Tuhan sedang bercanda?

menaruh aku dalam labirin hatimu.

menyesatkan aku menyesakkan daku

mengikat dan merantai benakku

cinta?atau ego?

hasrat kah? ataukah ambisi?

sesumbar demi selembar seolah tersisir rapih

namun matamu membuatku lupa

akan keras batin menolak 

dari cumbu bibir memikat

setan! playboy! tapi rantai tak terlepas.

harusnya...kututup cerita ini dengan tak pernah memberi secarik kertas

bertuliskan nomorku

ah...sial! semakin larut, semakin nikmat kau bawa daku

tanpa tahu arah pulang 

mengambang...hanyut..dalam perahu tanpa angin berhembus

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun