Kucing itu membalikkan tubuhnya lalu melangkah pergi dengan santai.
"Mom...what are you talking about? And sama siapa? Masak sih kalau ada tamu nggak disuruh masuk. Malah bicara dari jendela."Â
Tau -- tau Sasya sudah berdiri dibelakangku.
Aku terdiam sejenak. Oke.. Ini tidak mungkin. Ini hanya perasaanku saja. Tidak mungkin kucing itu berbicara.
"Tidak! Tidak ada apa -- apa."
Dengan penasaran aku kembali ke ruang tamu dan menonton TV. Pikiranku malah kemana -- mana, tak ingin berdiam diri.
Aku mengambil air dengan sedikit garam, kucampur ke dalam air tersebut lalu ku siram ditempat kucing itu duduk.
"Biar mampus kamu, sama yang suruh kamu!"
Dua hari kemudian Sasya mulai merengek. Ingin jalan -- jalan, bosan dirumah terus
"Kamu tidak tahu kalau kita lagi karantina?"
"tapi kemarin di hotel 'kan udah! Masak kita karantina lagi dirumah,sih! Aku bosen mah..."