Mohon tunggu...
jefry Daik
jefry Daik Mohon Tunggu... Guru - seorang laki - laki kelahiran tahun 1987

pernah menjadi guru pernah menjadi penjual kue pernah menjadi penjual tahu pernah menjadi penjual Nasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kucing Hitam di Depan Pintu

26 September 2020   11:47 Diperbarui: 26 September 2020   11:59 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku membuka mataku dan menatap rembulan. Di depan pintu aku berdiri dan mengawasi.

"apakah putriku baik -- baik saja?"

Aku melompat ke atas tembok dan meniti sepanjang pagarnya lalu berhenti di depan jendela kamar Sasya.

Sasya sedang buat apa? Aku mendekat, lalu sasya menjerit.

"Mamah....!!"

Aku diam tak bergeming. Sampai seorang wanita memandangku dan mengusirku

"Hus!Hus!"

Sakit hati aku meloncat turun dari pagar. Ku tinggalkan mereka berdua di dalam kamar. Entah Sasya sedang bersama siapa, aku tidak tahu. Aku menangis... mengeong dan gemetaran di udara yang dingin. Sampai melihat mobil dengan napas yang hangat berdiam di depan rumah. Aku menggulung tubuhku dibawa mesinnya yang berbau bensin. Berharap pagi cepat datang dan Sasya muncul dengan kepolosannya.

 Selesai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun