Mohon tunggu...
jefry Daik
jefry Daik Mohon Tunggu... Guru - seorang laki - laki kelahiran tahun 1987

pernah menjadi guru pernah menjadi penjual kue pernah menjadi penjual tahu pernah menjadi penjual Nasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kucing Hitam di Depan Pintu

26 September 2020   11:47 Diperbarui: 26 September 2020   11:59 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sebaiknya kamu masuk kamar dan tidur. Besok kamu ada kelas kan?"

"Cuma online ko mah...Don't Worry. Isikan aku pulsa data ya mah..."

"Makanya jangan terlalu boros. Baru juga minggu lalu di isi. Dady belum transfer. Kita harusnya bisa irit"

"ah....mamah. sebal deh,"

"sana tidur!"

"Mamah nggak asyik!" comel Sasya sambil berlalu dengan membanting -- banting kaki.

Sebenarnya aku mau memasang wifi. Tapi ini terlalu beresiko. Selain mahal, dari mana iuran tiap bulan dapat kubayar . Liburan kemarin saja sudah habis berapa. Belum Swab kemarin. Sewa penginapan untuk karantina sampai ATM limit. Padahal tidak ada tanda kalau kita pergi ke Eropa. Tas, Kek, sepatu, kek. Boro -- boro belanja. Visa keburu kelewat masa tenggang. Lengkaplah sudah kenistaan ini.

"Maaaaahhh!"

Suara Sasya berteriak mengejutkan ku lagi. Ini anak hobynya buat jantung orangtua copot, apa?

"Sasyaaaaaa!!!sudah malam! Ayo Tidur!!"

"Ku...kucing mah...di jendelaaaaaa Mamah.... Sini dong...Hurry!!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun