Mohon tunggu...
jefry Daik
jefry Daik Mohon Tunggu... Guru - seorang laki - laki kelahiran tahun 1987

pernah menjadi guru pernah menjadi penjual kue pernah menjadi penjual tahu pernah menjadi penjual Nasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ingkar di Atas Pasir

24 September 2020   20:55 Diperbarui: 24 September 2020   20:57 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kamu menulis inisial nama kita

Lalu melingkarinya dengan hati

Di atas pasir

Menaburkan bunga di atas rambutku

Memilin manja jemariku 

Kecup dengan lembut

Bibirmu hangat...

Namun disisi lain kau minta sarah mengambil gambar

Haruskah ku dalami cerita - cerita sinetron ini?

Meski pun hatimu ada disini

Matamu terantai kepadanya

Kemudian kulihat ombak menyapu nama kita.

Sementara kau meneliti gambar bersama Sarah.

Ini dusta,

Ingkar yang kau bangun. 

Tapi aku bisa apa?

Ku coba menutup mata

Meski ada orang ketiga

Ah...perempuan

Nalurimu kadang adalah jurang

Dan batinmu dipenuhi semak belukar

Tempat cinta benci dan dendam tersesat menanti

Siapa yang lebih dulu terlepas?

Sarah menulis sesuatu di atas pasir

Mungkin...I love You

Perih

Lucu..kekanak-kanakan.

Iba? 

Nasi sudah menjadi bubur.

Sudahlah!

Biarkan gelombang waktu mengujinya

*Lasiana hari ke - 24 dibulan september

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun