Kemajuan teknologi dan infrastruktur mereka tidak sejalan dengan kemajuan peradaban manusianya yang justru terbelakang. Lebih bebas dari hewan, baik perilaku maupun pemikiran.
 Kembali kepada pemikiran bahwa belajar itu seumur hidup, maka tak salah jika orangtua bersahabat dengan anak supaya bisa mengurai kekakuan, keakuan dan kelakuan. Dan tak hina meminta maaf lebih dulu kepada anak ketika salah. Menjadi shaleh lebih dulu artinya siap menjadi teladan bagi anak.
Susah, pasti! Terlebih dengan sistem bebas tanpa batas hari ini, anak kita bak terbawa lari dengan kesibukan dunia, perhatiannya terhadap agama berikut tsaqofahnya ikut redup menjauh bahkan lenyap. Setidaknya dia rajin shalat berjamaah, masih terbilang minim jika dalam benaknya belum tumbuh visi misi hidup di dunia ini untuk apa.
Menurut saya, tidak ada sembilan yang lebih perih meninggalkan luka ketika melihat anak-anak kita tidak Shalih. Standar Shalih tentulah syariat, bukan sekadar terkatagori " baik". Apa gunanya baik jika shalat belum tepat waktu, apa gunanya baik jika riba tidak ia hindari zina tidak dia ingkari? Untuk apa baik jika menutup auratnya tidak syar'i? Untuk apa baik, ketika darahnya tidak mendidih melihat kezaliman, ketidak Adilan bahkan Nabi dan Islam dibuli?
Maka, menjadi urgen untuk kita menjadi cerdas dan Shalih lebih dahulu kemudian kita jadikan pembiasaan hingga bisa disebut teladan. Dan itu tidak akan diperoleh kecuali dengan jalan ittiba' atau mengikuti  Rasulullah Sang Uswatun Khasanah sejati. "Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah". [ QS Al Ahzab:21].
Terus terang, kelak di saat hari perhitungan, tidak ada yang lebih kita harapkan selain doa anak yang shalih, darimana kita bisa jamin keshalihan anak kita jika kita sebagai orangtuanya enggan belajar menjadi teladan bagi mereka? Wallahu a'lam bish showab .
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI