Mohon tunggu...
Rut Sri Wahyuningsih
Rut Sri Wahyuningsih Mohon Tunggu... Penulis - Editor. Redpel Lensamedianews. Admin Fanpage Muslimahtimes

Seorang ibu rumah tangga yang ingin terus belajar indahnya Islam dan menebarkannya lewat goresan pena

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Peran Keluarga dalam Mencetak Keluarga Shalih

28 Agustus 2022   23:16 Diperbarui: 28 Agustus 2022   23:17 1534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: ilustrasi keluarga/desain pribadi

Baik buruknya anak jelas bergantung pada orangtuanya. Namun, benarkah hanya orangtua? Tidak, ternyata Islam menjelaskan ada tiga pihak yang bertanggung jawab terhadap pembinaan generasi selain keluarga, yaitu lingkungan dan negara. Lingkungan yang beramar makruf nahi mungkar, negara yang menjadi penjaga rakyat terutama penjamin seluruh kebutuhan pokok rakyat.

 

Jika Islam memastikan demikian, lantas adakah bukti yang menunjukkan keberhasilan Islam menjadi sebuah sistem pencetak generasi unggul? Bagaimana kita sekarang tak bisa lepas dari Facebook, bukan karena aplikasi itu selalu menanyakan "apa yang anda pikirkan". Namun, pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, terinspirasi algoritma, dimana  Al-Khawarizmi adalah muslim pertama dalam ilmu hitung matematika. Seorang ilmuwan bernama lengkap Abu Abdullah Muhammad bin Musa dikenal dengan sebutan al-Khawarizmi karena ia berasal dari Khawarizm, sebuah daerah di timur laut Kaspia. Lahir sekitar tahun 780 di Khwarezmia dan wafat sekitar tahun 850 di Bagdad. Dialah penemu pertama Aljabar dan Algoritma.

 

Masih ada Ibnu Sina, Maria Astrullabi, Ibnu Firnas dan lain-lain. Mereka adalah para ilmuwan, sekaligus ahli agama, hadist, fikih dan lainnya. Sumbangsih mereka tidak hanya untuk negara Islam namun juga dunia.  Meskipun revolusi industri menjadi penanda pertama kebangkitan Eropa, namun hal itu hanyalah lanjutan dari peradaban cemerlang sebelumnya yaitu Islam. Torehan emas sejarahnya tak bisa diingkari.

 

Bagaimana Islam bisa mencetak generasi cemerlang? Semua berpulang pada sistem pendidikan Islam itu sendiri. Kurikulum yang dibuat didasarkan akidah Islam. Kemudian tujuan pendidiknya adalah membentuk kepribadian Islam, menguasai IPTEK sekaligus berbagai ketrampilan yang berguna dan berdaya guna.

 

Maka, sebuah keluarga agar bisa menjadi salah satu pilar pendukung terciptanya generasi Sholih haruslahlah solid terlebih dahulu, yaitu ada sinergi antara suami dan istri, memiliki standar hidup yang sama dan benar, yaitu Islam. Dan memiliki pengetahuan. Kemudian lingkungan yang tumbuh aktif aktifitas amat makruf nahi mungkar, hal ini bukan semata karena keakraban atau tali silahturahmi yang terjaga antar tetangga melainkan terkait adanya pemahaman, pemikiran dan perasaan yang sama tentang segala sesuatu yang terjadi di tengah masyarakat.

 

Terakhir adalah negara, sebagaimana sabda Rasulullah saw ,"Imam (Khalifah) adalah raa'in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya." (HR al-Bukhari). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun