Mohon tunggu...
Rut Sri Wahyuningsih
Rut Sri Wahyuningsih Mohon Tunggu... Penulis - Editor. Redpel Lensamedianews. Admin Fanpage Muslimahtimes

Seorang ibu rumah tangga yang ingin terus belajar indahnya Islam dan menebarkannya lewat goresan pena

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Peran Keluarga dalam Mencetak Keluarga Shalih

28 Agustus 2022   23:16 Diperbarui: 28 Agustus 2022   23:17 1534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: ilustrasi keluarga/desain pribadi

Hidup ini singkat, manusia hari ini kebanyakan mati saat berusia 60-70 tahun, jika bisa lebih hingga 100 itu sudah bonus luarbiasa. Artinya pemahaman terhadap hadis di atas sangatlah penting untuk kita tidak menyia-nyiakan waktu kita, terutama masa muda, dimana kondisi fisik dan psikis seseorang dalam keadaan prima. Sementara usia tua, pastilah segala organ tubuh sudah mengalami kemunduran.

 

Masa muda, lebih erat hubungannya dengan anak muda, ya, remaja kita. Islam telah datang menjelaskan betapa potensi masa muda ini luar biasa, maka datang perintah untuk menjaga sejak dini. Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya,"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS at-Tahrim:6).

 

Ada perintah peliharalah, dirimu terlebih dahulu, artinya sebelum membina keluarga, masing-masing calon ayah dan ibu sudah berbekal pengetahuan yang cukup tentang berumah tangga. Sebab berumah tangga bukan sekedar menyatukan dua manusia yang berbeda kelamin, namun juga persamaan visi dan misi berumah tangga itu apa. Terutama ayah, sebab ia adalah imam dalam keluarganya kelak.

 

Kemudian perintah beralih kepada menjaga keluarga, yaitu anak dan istri. Menjaga dari apa? Dari api neraka, dimana api neraka itu bahan bakarnya bukan kayu atau dedaunan kering, melainkan manusia dan batu. Banyak ayat yang menjelaskan manusia yang bagaimana yang kelak dijadikan oleh Allah sebagai bahan bakar. Yang jelas bukan mereka yang taat kepada setiap perintah dan larangan Allah. Dan satu lagi, dijadikan bahan bakar tentulah karena Allah SWT tidak Ridha kepadanya. Nauzubillah...

Dikatakan lagi, jika neraka itu dijaga oleh malaikat yang  kasar dan keras. Di dunia mungkin kita bisa mengelak, contoh mudah saja ketika ada operasi helm dan kelengkapan surat-surat kendaraan bermotor, dan kita tahu kita tidak memenuhi syarat, pastinya bakal kena tilang, tapi kita masih bisa putar balik, mencari jalan alternatif lainnya agar terhindar dari tilang polisi. Jalan tikus pun akan dilalui asalkan selamat. Sedangkan jika diakhirat, siapa yang bisa menghindar?

Malaikat penjaga neraka di atas, digambarkan pula tak pernah menyelisihi perintah tuannya, Allah SWT. Siapapun tak bisa mengingkari jika malaikat adalah salah satu makhluk ciptaan Allah yang taat tanpa tapi. Tak punya nafsu. Maka, kata menjaga tadi menjadi kunci, apakah kita berakhir di surga firdaus atau menjadi bahan bakar neraka yang entah akan berakhir kapan.

 

Anak memang menjadi tanggung jawab kedua orangtuanya. Pembagian tugasnya pun bukan pria hanya pencari nafkah, sedang ibu merawat anak dan rumah. Namun seimbang, saling melengkapi dan penuh kasih sayang. Jika ada kesalahan pada anak, bukan semata salah ibu, namun juga ayah. Sebagaimana  sabda Rasulullah Saw,"Setiap anak terlahir dalam keadaan fitrah. Orangtuanya yang akan membuat dia yahudi, nasrani, dan majusi" (H.R. Muslim).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun